Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan program Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) berhasil melindungi kelompok masyarakat rentan selama Pandemi COVID-19.
"Program perlindungan sosial yang diberikan pemerintah dalam PC-PEN berhasil melindungi kelompok terutama yang paling rentan," kata Sri Mulyani saat menyampaikan RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2020 dalam Rapat Paripurna DPR di Jakarta, Kamis.
Ia menyampaikan program yang mendukung keberhasilan itu antara lain peningkatan kompetensi dari program Kartu Prakerja, bantuan subsidi kuota, diskon listrik, hingga insentif perpajakan bagi dunia usaha kecil, mikro, koperasi, dan usaha menengah-besar.
Catatan tersebut merujuk survei dari berbagai lembaga baik di internal Pemerintah seperti Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), maupun eksternal seperti PROSPERA, Lembaga Penyelidikan Ekonomi & Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia, Lembaga Demografi, hingga Bank Dunia.
Selain itu, ia menambahkan, program PC-PEN juga telah mampu menahan lonjakan angka kemiskinan yang pada 2020 mencapai 10,19 persen, lebih tinggi dari 9,22 persen pada 2019.
"Pada 2020, tingkat pengangguran terbuka juga dapat ditahan pada tingkat 7,07 persen, meski memang meningkat dibanding tahun 2019 sebesar 5,23 persen," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga mengatakan terdapat perbaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia yang justru dapat meningkat menjadi 71,94 pada 2020, dibandingkan tahun 2019 sebesar 71,92.
Berbagai pencapaian dan hasil tersebut, tambah Sri Mulyani, dikarenakan program PC-PEN yang responsif dalam menghadapi guncangan pandemi COVID-19.
"Program PC-PEN secara efektif menahan pemburukan serta menjaga daya tahan di tengah tekanan yang luar biasa," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.
"Program perlindungan sosial yang diberikan pemerintah dalam PC-PEN berhasil melindungi kelompok terutama yang paling rentan," kata Sri Mulyani saat menyampaikan RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2020 dalam Rapat Paripurna DPR di Jakarta, Kamis.
Ia menyampaikan program yang mendukung keberhasilan itu antara lain peningkatan kompetensi dari program Kartu Prakerja, bantuan subsidi kuota, diskon listrik, hingga insentif perpajakan bagi dunia usaha kecil, mikro, koperasi, dan usaha menengah-besar.
Catatan tersebut merujuk survei dari berbagai lembaga baik di internal Pemerintah seperti Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), maupun eksternal seperti PROSPERA, Lembaga Penyelidikan Ekonomi & Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia, Lembaga Demografi, hingga Bank Dunia.
Selain itu, ia menambahkan, program PC-PEN juga telah mampu menahan lonjakan angka kemiskinan yang pada 2020 mencapai 10,19 persen, lebih tinggi dari 9,22 persen pada 2019.
"Pada 2020, tingkat pengangguran terbuka juga dapat ditahan pada tingkat 7,07 persen, meski memang meningkat dibanding tahun 2019 sebesar 5,23 persen," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga mengatakan terdapat perbaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia yang justru dapat meningkat menjadi 71,94 pada 2020, dibandingkan tahun 2019 sebesar 71,92.
Berbagai pencapaian dan hasil tersebut, tambah Sri Mulyani, dikarenakan program PC-PEN yang responsif dalam menghadapi guncangan pandemi COVID-19.
"Program PC-PEN secara efektif menahan pemburukan serta menjaga daya tahan di tengah tekanan yang luar biasa," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.