Mogadishu (ANTARA) - Sebuah ledakan dahsyat mengguncang ibu kota Somalia, Mogadishu, pada Kamis pagi, di tengah aksi baku tembak, menurut wartawan Reuters.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden itu, namun kelompok al Shabaab kerap melancarkan serangan bom di negara Tanduk Afrika tersebut.
Ledakan yang terjadi di dekat persimpangan K4 di pusat kota Mogadishu itu sangat kuat, sehingga menghancurkan tembok sejumlah sekolah dan mobil di sekitarnya.
"Kami terguncang oleh tekanan ledakan, kemudian ditulikan oleh suara baku tembak," kata Mohamed Hussein, perawat di Rumah Sakit Osman di dekat lokasi kejadian.
Hussein mengaku dirinya berhasil dievakuasi dari reruntuhan atap.
"Tembok rumah sakit kami ambruk. Sekolah di seberang kami juga hancur. Saya tidak tahu berapa banyak orang yang meninggal," katanya.
Petugas keamanan tidak dapat langsung dihubungi untuk dimintai keterangan tentang penyebab ledakan dan jumlah korban.
Kelompok Al Shabaab memerangi pemerintah pusat Somalia selama bertahun-tahun untuk membentuk pemerintahannya sendiri berdasarkan penafsiran ketat mereka terhadap hukum syariat Islam.
Sumber: Reuters
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden itu, namun kelompok al Shabaab kerap melancarkan serangan bom di negara Tanduk Afrika tersebut.
Ledakan yang terjadi di dekat persimpangan K4 di pusat kota Mogadishu itu sangat kuat, sehingga menghancurkan tembok sejumlah sekolah dan mobil di sekitarnya.
"Kami terguncang oleh tekanan ledakan, kemudian ditulikan oleh suara baku tembak," kata Mohamed Hussein, perawat di Rumah Sakit Osman di dekat lokasi kejadian.
Hussein mengaku dirinya berhasil dievakuasi dari reruntuhan atap.
"Tembok rumah sakit kami ambruk. Sekolah di seberang kami juga hancur. Saya tidak tahu berapa banyak orang yang meninggal," katanya.
Petugas keamanan tidak dapat langsung dihubungi untuk dimintai keterangan tentang penyebab ledakan dan jumlah korban.
Kelompok Al Shabaab memerangi pemerintah pusat Somalia selama bertahun-tahun untuk membentuk pemerintahannya sendiri berdasarkan penafsiran ketat mereka terhadap hukum syariat Islam.
Sumber: Reuters