Jayapura (ANTARA) - Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XX Papua menegaskan, administrasi pembayaran honor mulai dari relawan, SDM Media Center hingga bidang yang lainnya segera diselesaikan dalam waktu dekat.
Ketua Harian PB PON XX Papua Yunus Wonda di Jayapura, Kamis, mengatakan proses pembayaran masing-masing bidang saar ini sedang berjalan dan diharapkan dapat lebih bersabar.
"Jadi kami menyelesaikan satu per satu pembayarannya, tidak bisa sekaligus semua bidang, misalnya relawan dari jumlah 17 ribu orang tersisa 230-an orang yang belum selesai," kata Yunus Wonda yang menjabat Wakil Ketua I DPRP Papua.
Menurut Yunus, dari sisa relawan yang belum dibayarkan honornya hingga kini pihaknya masih mencocokan datanya sehingga perbankan tidak berani menyetorkan ke rekening masing-masing orang.
"Jadi bukan masalah pertanggungjawaban yang belum selesai sehingga tidak dibayarkan, namun proses verifikasi data dan administrasi lainnya karena bank tidak berani membayar jika ada yang tak cocok," ujarnya.
Dia menjelaskan untuk pembayaran terkait PON yang menggunakan dana APBN, batas akhirnya dibayarkan pada 16 Desember 2021 sedangkan yang menggunakan dana APBD masih terus berjalan.
"Penyaluran anggaran PON tahap kedua sebesar Rp600 miliar hingga kini belum turun namun kami sudah mendata semua yang harus dibayarkan dan pasti akan dibayar," katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya berharap sebelum Natal 2021 semua sudah dibayarkan termasuk honor volunter atau relawan sumber daya manusia di media center.
Ketua Harian PB PON XX Papua Yunus Wonda di Jayapura, Kamis, mengatakan proses pembayaran masing-masing bidang saar ini sedang berjalan dan diharapkan dapat lebih bersabar.
"Jadi kami menyelesaikan satu per satu pembayarannya, tidak bisa sekaligus semua bidang, misalnya relawan dari jumlah 17 ribu orang tersisa 230-an orang yang belum selesai," kata Yunus Wonda yang menjabat Wakil Ketua I DPRP Papua.
Menurut Yunus, dari sisa relawan yang belum dibayarkan honornya hingga kini pihaknya masih mencocokan datanya sehingga perbankan tidak berani menyetorkan ke rekening masing-masing orang.
"Jadi bukan masalah pertanggungjawaban yang belum selesai sehingga tidak dibayarkan, namun proses verifikasi data dan administrasi lainnya karena bank tidak berani membayar jika ada yang tak cocok," ujarnya.
Dia menjelaskan untuk pembayaran terkait PON yang menggunakan dana APBN, batas akhirnya dibayarkan pada 16 Desember 2021 sedangkan yang menggunakan dana APBD masih terus berjalan.
"Penyaluran anggaran PON tahap kedua sebesar Rp600 miliar hingga kini belum turun namun kami sudah mendata semua yang harus dibayarkan dan pasti akan dibayar," katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya berharap sebelum Natal 2021 semua sudah dibayarkan termasuk honor volunter atau relawan sumber daya manusia di media center.