Wamena (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Jayawijaya meminta masyarakat di wilayahnya untuk meningkatkan disiplin penerapan protokol kesehatan (prokes) dalam setiap aktifitas yang dilakukan.
Ketua Tim Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Jayawijaya Jhon Richard Banua, di Wamena, Jumat, mengatakan pihaknya juga mengimbau seluruh masyarakat untuk memberikan dukungan penuh, salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dalam setiap rutinitas.
"Kami juga menduga peningkatan jumlah pasien terpapar COVID-19 yang terjadi dalam rentan waktu tiga hari ini dikarenakan varian omicron," katanya.
Menurut Jhon, pasalnya, dalam sehari jumlah kasus dapat mencapai 12-14 orang di mana hal ini merupakan hasil dari "tracing" atau pelacakan warga yang melakukan kontak erat dengan pasien yang terpapar COVID-19.
"Kami curiga ini bisa saja omicron karena penularannya cepat sekali," ujarnya.
Dia menjelaskan meskipun demikian, pihaknya tidak dapat memastikan apakah COVID ini merupakan varian omicron karena tidak dapat melakukan pemeriksaan khusus untuk jenis tersebut.
"Kami sudah mengirim sampel ke provinsi, mudah-mudahan hasilnya dapat segera keluar," katanya lagi.
Sekadar diketahui, jumlah kasus COVID di Kabupaten Jayawijaya pada Januari 2022 mengalami peningkatan dibandingkan Februari, sebab pada Januari jumlahnya tidak mencapai puluhan.
Pada 9 Februari pasien COVID-19 Jayawijaya berada pada angka 34 orang namun pada 10 Februari angka itu berubah menjadi 46 orang dan pada 11 Februari mencapai 57 orang.
Ketua Tim Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Jayawijaya Jhon Richard Banua, di Wamena, Jumat, mengatakan pihaknya juga mengimbau seluruh masyarakat untuk memberikan dukungan penuh, salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dalam setiap rutinitas.
"Kami juga menduga peningkatan jumlah pasien terpapar COVID-19 yang terjadi dalam rentan waktu tiga hari ini dikarenakan varian omicron," katanya.
Menurut Jhon, pasalnya, dalam sehari jumlah kasus dapat mencapai 12-14 orang di mana hal ini merupakan hasil dari "tracing" atau pelacakan warga yang melakukan kontak erat dengan pasien yang terpapar COVID-19.
"Kami curiga ini bisa saja omicron karena penularannya cepat sekali," ujarnya.
Dia menjelaskan meskipun demikian, pihaknya tidak dapat memastikan apakah COVID ini merupakan varian omicron karena tidak dapat melakukan pemeriksaan khusus untuk jenis tersebut.
"Kami sudah mengirim sampel ke provinsi, mudah-mudahan hasilnya dapat segera keluar," katanya lagi.
Sekadar diketahui, jumlah kasus COVID di Kabupaten Jayawijaya pada Januari 2022 mengalami peningkatan dibandingkan Februari, sebab pada Januari jumlahnya tidak mencapai puluhan.
Pada 9 Februari pasien COVID-19 Jayawijaya berada pada angka 34 orang namun pada 10 Februari angka itu berubah menjadi 46 orang dan pada 11 Februari mencapai 57 orang.