Jayapura (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyatakan impor Papua tercatat senilai 26,38 juta dolar AS pada Februari 2022 terdiri impor migas senilai 12,21 juta dolar AS dan impor nonmigas senilai 14,17 juta dolar AS.

Kepala BPS Provinsi Papua Adriana Helena Carolina di Jayapura, Selasa, mengatakan dibandingkan Januari 2022 maka nilai impor setempat mengalami penurunan 20,45 persen yang dipengaruhi oleh non migas karena mengalami penurunan sebesar 37,59 persen.

"Komoditi nonmigas yang memiliki nilai impor terbesar berasal dari golongan barang-barang dari besi dan baja (HS73) yang memiliki nilai 5,80 juta dolar AS atau sebesar 53,59 persen dari total nilai impor komoditi non migas utama," katanya.

Menurut Adriana, sedangkan impor migas meningkat senilai 1,74 juta dolar AS di mana total impor kumulatif Papua pada periode Januari-Februari 2022 senilai 59,53 juta dolar AS atau meningkat 97,32 persen.

"Peningkatan 97,32 persen ini bila dibandingkan total impor kumulatif pada periode Januari-Februari 2021 yang senilai 30,17 juta dolar AS," ujarnya.

Dia menjelaskan nilai impor kumulatif migas Januari-Februari 2022 senilai 22,66 juta dolar AS, sementara itu, nilai impor kumulatif nonmigas Papua senilai 36,88 juta dolar AS pada periode Januari-Februari 2022.

"Selain itu, impor 10 golongan nonmigas utama pada Februari 2022 tercatat senilai 10,83 juta dolar AS atau menurun 48,21 persen bila dibandingkan Januari 2022 sebesar 20,91 juta dolar AS," katanya lagi.

Dia menambahkan impor dari tujuh negara utama pada Februari 2022 tercatat sebesar 26,20 juta dolar AS atau menurun sebesar 7,81 persen dibanding Januari 2022.

"Dua negara pemasok barang terbesar ke Papua pada Februari 2022 adalah Australia senilai 13,74 juta dolar AS (52,11 persen) dan Singapura dengan impor senilai 12,21 juta dolar AS (46,27 persen)," ujarnya.

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024