Jayapura (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Papua, Papua Barat, dan Maluku menyebut realisasi penerimaan pajak pada Januari-Februari 2022 mengalami pertumbuhan  sebesar 5,01 persen dari targetnya sebesar Rp6,94 triliun.

Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Kanwil DJP Papua, Papua Barat dan Maluku Tirta di Jayapura, Selasa, mengatakan berdasarkan data kinerja penerimaan pajak yang terdiri dari PPh, PPN dan PPnBM, PBB (P3L), dan Pajak Lainnya pada Januari-Februari 2022 berhasil mencapai realisasi sebesar Rp677,09 miliar atau sekitar 9,76 persen dari target 2022.

"Jika dibandingkan dengan realisasi penerimaan 2021 pada masa yang sama yaitu sebesar Rp644,76 miliar, maka penerimaan pajak Januari-Februari 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,01 persen," katanya.

Menurut Tirta, pada Januari 2022, realisasi penerimaan pajak Kantor Wilayah DJP Papua, Papua Barat, dan Maluku di Provinsi Papua secara bulanan adalah sebesar Rp390,49 miliar atau tumbuh 7,65 persen jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp361,74 miliar.

"Kemudian untuk Februari 2022 adalah sebesar Rp286,60 miliar atau tumbuh 1,27 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp283,02 miliar," ujarnya.

Dia menjelaskan berdasarkan jenis pajaknya, penerimaan pajak Kantor Wilayah DJP Papua, Papua Barat, dan Maluku di Provinsi Papua Januari hingga Februari 2022 dengan kontribusi terbesar adalah PPh Non Migas dengan realisasi penerimaan pajak sebesar Rp481,97 miliar (71,18 persen).

"Di urutan kedua adalah PPN dan PPnBM dengan realisasi penerimaan sebesar Rp138,29 miliar (27,46 persen), selanjutnya di urutan ketiga adalah Pajak Lainnya dengan realisasi penerimaan pajak sebesar Rp8,08 miliar (1,19 persen), kemudian di urutan terakhir adalah PBB (P3L) dengan realisasi penerimaan pajak sebesar Rp1,13 miliar (0,17 persen)," katanyai.

Dia menambahkan jika dilihat dari sektor usaha, capaian kinerja penerimaan pajak Kantor Wilayah DJP Papua, Papua Barat, dan Maluku di Provinsi Papua pada Januari hingga Februari 2022 ditunjang oleh lima sektor usaha dominan yakni konstruksi (24,40 persen), pertambangan dan penggalian (22,04 persen), perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor (10,79 persen).

Serta administrasi pemerintahan dan jaminan sosial wajib (9,56 persen), serta jasa keuangan dan asuransi (8,70 persen) dengan total kontribusi sebesar 75,49 persen.
 

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024