Jayapura (ANTARA) - Sebanyak 26.400 liter minyak bersubsidi dalam kemasan jerigen ukuran 20 liter pada Rabu (13/4) tiba di Jayapura dan segera didistribusikan ke masyarakat di Papua.
 
Kepala PT. Irian Jaya Sehat Andri kepada Antara di Jayapura, Kamis mengatakan 26.400 liter minyak goreng bersubsidi yang dikemas dalam jerigen 20 liter tersebut diangkut dengan menggunakan kapal motor (KM) Oriental Silver dari Surabaya. 
 
"Tidak ada kemasan yang bocor, dan akan segera disalurkan kepada para pedagang di pasar yang ada di Kota Jayapura," katanya. 
 
Menurut Andri, untuk bisa mendapatkan atau membeli minyak goreng bersubsidi terlebih dahulu harus masuk dan mendaftar di aplikasi "SI MIRAH".
 
"Minyak goreng bersubsidi itu nantinya dijual Rp14.000 per liter, di mana selain Kota Jayapura ada tiga daerah lainnya di Papua yang mendapat minyak goreng bersubsidi tersebut," ujarnya. 
 
Dia menjelaskan daerah yang mendapat minyak goreng bersubsidi lainnya yakni Kabupaten Jayapura, Biak Numfor dan Mimika masing-masing 26.400 liter atau 1.320 jerigen. 
 
"Khusus Kota Jayapura akan mendapat dua kali pengiriman sehingga seluruhnya berjumlah 52.800 liter," katanya lagi. 
 
Sementara itu harga minyak goreng di Jayapura mengalami kenaikan hingga sekitar Rp10.000 per liter dari harga sebelumnya. 
 
General Manajer Saga Jayapura Haris Manuputy mengatakan pihaknya mengakui adanya kenaikan harga minyak goreng. 
 
"Memang benar ada kenaikan minyak goreng yang cukup lumayan karena memang harga dari distributor juga mengalami kenaikan, seperti minyak goreng Sania dari Rp22.000 per liter menjadi Rp29.500 per liter, Fortune dari Rp22.500 per liter menjadi Rp27.250 per liter," katanya.
 
Dia menambahkan kemudian minyak goreng merk Sovia dari Rp22.500 per liter menjadi Rp27.500 per liter, Sunco dari Rp23.000 per liter menjadi Rp33.000 per liter.
 
"Sedangkan minyak goreng merk Bimoli saat ini persediaannya kosong, namun dijadwalkan akhir bulan minyak goreng merk Bimoli tiba di Jayapura," ujarnya.
 
 

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Hendrina Dian Kandipi
Copyright © ANTARA 2024