Wamena (ANTARA) - Bank Papua Cabang Wamena membantu masyarakat Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua budi daya kacang kedelai dengan menyalurkan bibit sebanyak 10 kilogram.
Perwakilan Bank Papua Wamena, Kaxius Iba saat di Wamena, Kamis, mengatakan sudah menyerahkan bantuan kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Nitnen Nithesik di Distrik Welesi pekan ini.
"Kami melihat kedelai memiliki potensi pasar di Jayawijaya sehingga kami mendorong petani memproduksi kedelai," katanya.
Ini bagian dari dukungan Bank Papua kepada pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan lokal serta peningkatan ekonomi masyarakat.
Mereka mengharapkan dukungan itu mendorong petani Jayawijaya menghasilkan sendiri kedelai tanpa terus mendatangkan dari luar.
"Petani kita memiliki pengalaman namun kelemahannya kurang dorongan sehingga kami membantu masyarakat dengan bantuan bibit," katanya.
Pihaknya siap membangun komunikasi lagi dengan pemerintah Jayawijaya untuk mencarikan solusi terhadap hasil produksi petani agar bisa dijual.
"Termasuk koordinasikan dengan pabrik-pabrik tahu maupun tempe yang ada di Jayawijaya," katanya.
Selama ini pedagang Jayawijaya masih mendatangkan tahu dan tempe dari Jayapura melalui jalur penerbangan atau pesawat sebab produksi di Jayawijaya masih sangat terbatas akibat terbatasnya bahan baku.
Pengembangan kedelai pernah dilakukan juga oleh personel Kodim 1702/Jayawijaya bekerja sama dengan masyarakat pada Tahun 2021.
Lahan percontohan yang diharapkan memotivasi masyarakat ini, dibuka di beberapa distrik yaitu Wouma, Wollo dan Distrik Kimbim
Kodim memilih komoditas itu sebab berdasarkan informasi yang mereka peroleh, konsumsi kedelai per hari mencapai 2 ton.
Perwakilan Bank Papua Wamena, Kaxius Iba saat di Wamena, Kamis, mengatakan sudah menyerahkan bantuan kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Nitnen Nithesik di Distrik Welesi pekan ini.
"Kami melihat kedelai memiliki potensi pasar di Jayawijaya sehingga kami mendorong petani memproduksi kedelai," katanya.
Ini bagian dari dukungan Bank Papua kepada pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan lokal serta peningkatan ekonomi masyarakat.
Mereka mengharapkan dukungan itu mendorong petani Jayawijaya menghasilkan sendiri kedelai tanpa terus mendatangkan dari luar.
"Petani kita memiliki pengalaman namun kelemahannya kurang dorongan sehingga kami membantu masyarakat dengan bantuan bibit," katanya.
Pihaknya siap membangun komunikasi lagi dengan pemerintah Jayawijaya untuk mencarikan solusi terhadap hasil produksi petani agar bisa dijual.
"Termasuk koordinasikan dengan pabrik-pabrik tahu maupun tempe yang ada di Jayawijaya," katanya.
Selama ini pedagang Jayawijaya masih mendatangkan tahu dan tempe dari Jayapura melalui jalur penerbangan atau pesawat sebab produksi di Jayawijaya masih sangat terbatas akibat terbatasnya bahan baku.
Pengembangan kedelai pernah dilakukan juga oleh personel Kodim 1702/Jayawijaya bekerja sama dengan masyarakat pada Tahun 2021.
Lahan percontohan yang diharapkan memotivasi masyarakat ini, dibuka di beberapa distrik yaitu Wouma, Wollo dan Distrik Kimbim
Kodim memilih komoditas itu sebab berdasarkan informasi yang mereka peroleh, konsumsi kedelai per hari mencapai 2 ton.