Jayapura (ANTARA) - Guru Besar Universitas Cenderawasih Prof. Dr. Partino, M.Si mengusulkan jika Kongres Masyarakat Adat Nusantara VI (KMAN) dapat didaftarkan dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).
Menurut Partino ajang KMAN akan dihadiri oleh seluruh duta adat dari berbagai wilayah di Indonesia yang berjumlah sekitar 12.000 ribu lebih orang meliputi peserta sarasehan ditambah tamu undangan.
"Ini adalah ajang yang sangat besar dan monumental tetapi juga sangat luar biasa sehingga ini harus didaftarkan dalam rekor MURI," katanya dalam siaran pers yang diterima Antara di Jayapura, Selasa.
Selain itu kata dia, dalam pelaksanaan KMAN VI di wilayah Adat Tabi panitia juga sedang mempersiapkan pembuatan tas noken raksasa sehingga diharapkan panitia bisa mendaftarkan ajang tersebut ke MURI.
Rektor Universitas Muhammadiyah Papua itu mengharapkan agar pelaksanaan KMAN harus didengungkan ke seluruh nusantara bahwa ada pertemuan duta adat yang berkumpul di wilayah Adat Tabi yakni Kota dan Kabupaten Jayapura pada 24-30 Oktober 2022.
"Sehingga semua pihak harus mendukung dan menjadi mercusuar di Tanah Papua hingga ke seluruh dunia," ujarnya.
Terkait itu pihaknya meminta agar semua masyarakat di Bumi Cenderawasih jangan melewatkan pelaksanaan KMAN karena masyarakat adat akan bermusyawarah, merumuskan masa depan untuk lebih baik ke depan.
"Dan mulai dari ujung timur untuk Indonesia yang kuat dan tangguh," kata Partino yang juga sebagai Penasehat Himpunan Keluarga Jawa Madura (HKJM) Provinsi Papua.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Guru Besar Uncen usulkan KMAN didaftarkan ke rekor MURI
Menurut Partino ajang KMAN akan dihadiri oleh seluruh duta adat dari berbagai wilayah di Indonesia yang berjumlah sekitar 12.000 ribu lebih orang meliputi peserta sarasehan ditambah tamu undangan.
"Ini adalah ajang yang sangat besar dan monumental tetapi juga sangat luar biasa sehingga ini harus didaftarkan dalam rekor MURI," katanya dalam siaran pers yang diterima Antara di Jayapura, Selasa.
Selain itu kata dia, dalam pelaksanaan KMAN VI di wilayah Adat Tabi panitia juga sedang mempersiapkan pembuatan tas noken raksasa sehingga diharapkan panitia bisa mendaftarkan ajang tersebut ke MURI.
Rektor Universitas Muhammadiyah Papua itu mengharapkan agar pelaksanaan KMAN harus didengungkan ke seluruh nusantara bahwa ada pertemuan duta adat yang berkumpul di wilayah Adat Tabi yakni Kota dan Kabupaten Jayapura pada 24-30 Oktober 2022.
"Sehingga semua pihak harus mendukung dan menjadi mercusuar di Tanah Papua hingga ke seluruh dunia," ujarnya.
Terkait itu pihaknya meminta agar semua masyarakat di Bumi Cenderawasih jangan melewatkan pelaksanaan KMAN karena masyarakat adat akan bermusyawarah, merumuskan masa depan untuk lebih baik ke depan.
"Dan mulai dari ujung timur untuk Indonesia yang kuat dan tangguh," kata Partino yang juga sebagai Penasehat Himpunan Keluarga Jawa Madura (HKJM) Provinsi Papua.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Guru Besar Uncen usulkan KMAN didaftarkan ke rekor MURI