Wamena (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Lanny Jaya, Papua, akan mengumumkan nama-nama panitia pengawas pemilu (panwaslu) tingkat distrik yang lolos tes wawancara pada 28 Oktober 2022.
Ketua Bawaslu Lanny Jaya Dujan Kogoya ketika dihubungi di Wamena, Sabtu, menyebutkan 234 orang telah lolos tes tertulis sehingga melanjutkan ke tahapan tes wawancara.
"Jadi, tes wawancara panwaslu untuk 39 distrik sudah dilakukan pada tanggal 20—21 Oktober 2022. Hasilnya akan kami umumkan pada tanggal 28 Oktober," katanya.
Dari 234 orang peserta yang ikut tahapan tes wawancara itu, kata dia, dibutuhkan 117 orang.
"Panwaslu distrik yang sesuai dengan kebutuhan kami itu sekitar 117 orang untuk 39 distrik. Jadi, masing-masing distrik tiga anggota panwaslu," katanya.
Dari jumlah 234 orang ini, menurut dia, kuota keterlibatan perempuan sangat kurang sebab tidak sampai 30 persen.
Bahkan, kata dia, telah dilakukan perpanjangan masa pendaftaran untuk mengisi kuota atau keterlibatan perempuan. Namun, tetap saja tidak cukup.
"Sekalipun kuota untuk perempuan belum terpenuhi, kami lanjutkan tahapan berikut untuk tes wawancara," katanya.
Ia mengagendakan pada tanggal 30 atau 31 Oktober 2022 pelantikan panwaslu distrik.
Bawaslu mengharapkan mereka yang nantinya lolos sebagai anggota panwaslu distrik bertanggung jawab pada tugas untuk mengawasi pelaksanaan pemilihan umum pada tahun 2024.
"Yang tidak lolos, kami juga berharap tidak berkecil hati dan bisa menerima hasil. Yang tidak lolos ini mereka akan masuk daftar tunggu. Jadi, yang tidak lolos ini tenaga yang siap dipakai di kemudian hari ketika tiga anggota panwaslu yang dilantik bermasalah," katanya.
Ketua Bawaslu Lanny Jaya Dujan Kogoya ketika dihubungi di Wamena, Sabtu, menyebutkan 234 orang telah lolos tes tertulis sehingga melanjutkan ke tahapan tes wawancara.
"Jadi, tes wawancara panwaslu untuk 39 distrik sudah dilakukan pada tanggal 20—21 Oktober 2022. Hasilnya akan kami umumkan pada tanggal 28 Oktober," katanya.
Dari 234 orang peserta yang ikut tahapan tes wawancara itu, kata dia, dibutuhkan 117 orang.
"Panwaslu distrik yang sesuai dengan kebutuhan kami itu sekitar 117 orang untuk 39 distrik. Jadi, masing-masing distrik tiga anggota panwaslu," katanya.
Dari jumlah 234 orang ini, menurut dia, kuota keterlibatan perempuan sangat kurang sebab tidak sampai 30 persen.
Bahkan, kata dia, telah dilakukan perpanjangan masa pendaftaran untuk mengisi kuota atau keterlibatan perempuan. Namun, tetap saja tidak cukup.
"Sekalipun kuota untuk perempuan belum terpenuhi, kami lanjutkan tahapan berikut untuk tes wawancara," katanya.
Ia mengagendakan pada tanggal 30 atau 31 Oktober 2022 pelantikan panwaslu distrik.
Bawaslu mengharapkan mereka yang nantinya lolos sebagai anggota panwaslu distrik bertanggung jawab pada tugas untuk mengawasi pelaksanaan pemilihan umum pada tahun 2024.
"Yang tidak lolos, kami juga berharap tidak berkecil hati dan bisa menerima hasil. Yang tidak lolos ini mereka akan masuk daftar tunggu. Jadi, yang tidak lolos ini tenaga yang siap dipakai di kemudian hari ketika tiga anggota panwaslu yang dilantik bermasalah," katanya.