Biak (ANTARA) - Sebanyak 48 pencari kerja Orang Asli Papua (OAP) di Kabupaten Biak Numfor mendapat pelatihan ketrampilan institusional dari Loka Latihan Kerja Usaha Kecil Menengah (LLK UKM) sebagai bekal bagi mereka untuk memasuki dunia kerja.
Staf ahli Bupati Biak I Putu Wiadnyana membaca sambutan Bupati Herry Ario Naap di Biak, Selasa, mengingatkan persaingan dunia kerja makin ketat sehingga dibutuhkan pencari kerja orang asli Papua yang punya keahlian dan ketrampilan kejuruan.
"Saya harap peserta pelatihan institusional kejuruan teknik las, teknik listrik dan garmen apparel untuk bersungguh-sungguh mengikuti materi pelajaran hingga selesai," ujar Putu Wiadnyana.
Ia mengatakan, apalagi pembiayaan kegiatan pelatihan institusional Loka Latihan Kerja Usaha Kecil Menengah menggunakan dana otonomi khusus Papua Tahun 2022.
"Jadikan pelatihan ini untuk meningkatkan kompetensi dan menambah pengetahuan bagi putra putri orang asli Papua, " kata Putu.
Dia mengutarakan harapannya agar setelah selesai mengikuti pelatihan ketrampilan, para peserta sudah siap menangkap peluang kerja di Kabupaten Biak Numfor.
Sementara itu, Kepala Tata Usaha Loka Latihan Kerja Usaha Kecil Menengah Biak Fransina Rumere mengatakan, 48 peserta pelatihan institusional berasal dari Distrik Biak Kota, Semoga dan Distrik Bondifuar.
Untuk lama waktu pelatihan institusional, menurut Fransina, adalah selama 220 jam atau 25 hari kerja.
"Tujuan pelatihan institusional meningkatkan ketrampilan kejuruan dan menambah pengetahuan, " harap Fransina.
Pembukaan pelatihan institusional dilakukan Staf Ahli Bupati Biak, Putu Wiadnyana ditandai pemasangan id card kepada 48 peserta institusional tehnik las, listrik dan garmen apparel dengan masing-masing jumlah 16 peserta.
Staf ahli Bupati Biak I Putu Wiadnyana membaca sambutan Bupati Herry Ario Naap di Biak, Selasa, mengingatkan persaingan dunia kerja makin ketat sehingga dibutuhkan pencari kerja orang asli Papua yang punya keahlian dan ketrampilan kejuruan.
"Saya harap peserta pelatihan institusional kejuruan teknik las, teknik listrik dan garmen apparel untuk bersungguh-sungguh mengikuti materi pelajaran hingga selesai," ujar Putu Wiadnyana.
Ia mengatakan, apalagi pembiayaan kegiatan pelatihan institusional Loka Latihan Kerja Usaha Kecil Menengah menggunakan dana otonomi khusus Papua Tahun 2022.
"Jadikan pelatihan ini untuk meningkatkan kompetensi dan menambah pengetahuan bagi putra putri orang asli Papua, " kata Putu.
Dia mengutarakan harapannya agar setelah selesai mengikuti pelatihan ketrampilan, para peserta sudah siap menangkap peluang kerja di Kabupaten Biak Numfor.
Sementara itu, Kepala Tata Usaha Loka Latihan Kerja Usaha Kecil Menengah Biak Fransina Rumere mengatakan, 48 peserta pelatihan institusional berasal dari Distrik Biak Kota, Semoga dan Distrik Bondifuar.
Untuk lama waktu pelatihan institusional, menurut Fransina, adalah selama 220 jam atau 25 hari kerja.
"Tujuan pelatihan institusional meningkatkan ketrampilan kejuruan dan menambah pengetahuan, " harap Fransina.
Pembukaan pelatihan institusional dilakukan Staf Ahli Bupati Biak, Putu Wiadnyana ditandai pemasangan id card kepada 48 peserta institusional tehnik las, listrik dan garmen apparel dengan masing-masing jumlah 16 peserta.