Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Papua, bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) setempat menanam bawang merah di atas lahan seluas 10 hektare di Koya Barat, Distrik Muara Tami untuk mengendalikan inflasi di daerah itu.
Kepala Dinas Ketahanan Pagan dan Pertanian Kota Jayapura Jean Rollo dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jayapura, Jumat, mengatakan dalam penanaman bawang merah di lahan seluas 10 hektare tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah ini
"Kami berasumsi bahwa jika kami menanam satu ton bibit bawang merah maka ke depan bisa menghasilkan 10 ton saat panen," katanya.
Menurut Rollo, pihaknya telah menyeleksi para petani untuk diberikan peralatan dan pendampingan dalam menanam bawang merah di lahan seluas 10 hektare hingga selesai.
Dia menjelaskan komoditas bawang merah hampir setiap tahun memberikan andil terhadap peningkatan inflasi sehingga diharapkan melalui kegiatan tersebut dapat memenuhi kebutuhan di masa mendatang.
Sebelumnya Penjabat Wali Kota Jayapura Frans Pekey mengatakan tren kenaikan harga bahan pokok, seperti komoditas bawang merah, bawang putih, tomat, dan cabai di pasar sering terjadi.
"Sehingga kami berharap melalui penanaman bawang merah dapat menjaga ketahanan pangan di Kota Jayapura dan memberikan kesejahteraan para petani," katanya.
Menurut Pekey, penanaman bawang merah mengikuti instruksi Presiden RI Joko Widodo guna menjaga ketahanan pangan 2023.
Dengan demikian, kata dia, pihaknya bersama TPID Kota Jayapura terus berupaya menekan laju inflasi dengan melakukan langkah konstruktif, yakni menanam tanaman yang dapat memenuhi pasar.
"Selain itu untuk mengintervensi harga bahan pokok yang melonjak setiap tahun," ujarnya.
Penanaman bawang merah di atas lahan seluas 10 hektare dimulai Rabu, 22 Februari 2023.
Kepala Dinas Ketahanan Pagan dan Pertanian Kota Jayapura Jean Rollo dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jayapura, Jumat, mengatakan dalam penanaman bawang merah di lahan seluas 10 hektare tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah ini
"Kami berasumsi bahwa jika kami menanam satu ton bibit bawang merah maka ke depan bisa menghasilkan 10 ton saat panen," katanya.
Menurut Rollo, pihaknya telah menyeleksi para petani untuk diberikan peralatan dan pendampingan dalam menanam bawang merah di lahan seluas 10 hektare hingga selesai.
Dia menjelaskan komoditas bawang merah hampir setiap tahun memberikan andil terhadap peningkatan inflasi sehingga diharapkan melalui kegiatan tersebut dapat memenuhi kebutuhan di masa mendatang.
Sebelumnya Penjabat Wali Kota Jayapura Frans Pekey mengatakan tren kenaikan harga bahan pokok, seperti komoditas bawang merah, bawang putih, tomat, dan cabai di pasar sering terjadi.
"Sehingga kami berharap melalui penanaman bawang merah dapat menjaga ketahanan pangan di Kota Jayapura dan memberikan kesejahteraan para petani," katanya.
Menurut Pekey, penanaman bawang merah mengikuti instruksi Presiden RI Joko Widodo guna menjaga ketahanan pangan 2023.
Dengan demikian, kata dia, pihaknya bersama TPID Kota Jayapura terus berupaya menekan laju inflasi dengan melakukan langkah konstruktif, yakni menanam tanaman yang dapat memenuhi pasar.
"Selain itu untuk mengintervensi harga bahan pokok yang melonjak setiap tahun," ujarnya.
Penanaman bawang merah di atas lahan seluas 10 hektare dimulai Rabu, 22 Februari 2023.