Jayapura (ANTARA) - Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengatakan proses evakuasi terhadap para pendulang emas di kawasan penambangan di Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan hingga kini masih dilakukan.

Personel Polres Yahukimo dibantu Satgas Damai Cartenz dan Brimob Polda Papua masih berupaya mencari para pendulang yang melarikan diri sesaat setelah terjadi penyerangan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Senin (16/10) di sekitar kali I.

Sudah 52 orang yang berhasil ditemukan dan dievakuasi, tujuh diantaranya meninggal, kata Kapolda Papua Irjen Pol Fakhiri di Jayapura, Kamis.

Ia mengatakan pihaknya telah memerintahkan ke Kapolres Yahukimo agar bertemu dengan tokoh masyarakat agar meminta untuk sementara tidak melakukan pendulangan guna menghindari jatuhnya korban.

Tokoh masyarakat harus berperan aktif memberikan pemahaman pentingnya keselamatan diri mengingat kawasan itu jauh dari pos TNI-Polri.

"Kami berharap untuk sementara waktu kegiatan mendulang emas dihentikan agar tidak ada lagi korban jiwa, " harap Kapolda Papua Irjen Pol Fakhiri.

Terkait pelaku penyerangan dan penembakan terhadap pendulang, Kapolda Papua mengakui, dari laporan yang diterima pelakunya adalah kelompok yang seringkali melakukan aksi di wilayah Kabupaten Nduga, Yahukimo dan Pegunungan Bintang.

Biasanya setelah melakukan aksi penembakan di Nduga mereka lari ke Yahukimo atau Pegunungan Bintang karena ketiga wilayah itu saling berbatasan.

"Ke depan kami akan melakukan penegakan hukum kepada para pelaku agar wilayah itu kembali aman, " tegas Kapolda Papua Irjen Pol Fakhiri.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kapolda Papua: Proses evakuasi pendulang di Seradala terus dilakukan

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024