Sorong (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat Daya mewacanakan pembangunan museum Otonomi Khusus (Otsus) yang akan dilakukan di Kota Sorong pada 2024.
Pejabat Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa'ad kepada Antara di Sorong, Kamis, mengatakan museum itu nantinya akan menceritakan perjuangan banyak pihak hingga Otonomi Khusus digulirkan bagi Bumi Cenderawasih.
"Dari museum Otsus maka kita dapat merencanakan untuk misalnya 40 tahun ke depan kita mau apa dan bagaimana," katanya.
Menurut Musa'ad, museum Otsus ini diharapkan dapat mulai dibangun pada 2024 guna menyiapkan generasi muda agar tidak lagi "berteriak" soal otonomi khusus namun mulai memikirkan bagaimana mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
"Selain itu, museum ini juga diharapkan dapat menjadi pusat budaya dan tempat generasi muda belajar soal otonomi khusus," ujarnya.
Dia menjelaskan dari museum ini diharapkan "visium" otonomi khusus dapat ditelaah banyak pihak dan diterapkan dalam setiap kebijakan yang dibuat kepala daerah.
"Sehingga dalam setiap peringatan Hari Otonomi Khusus di setiap tahunnya, kita tidak kembali ke awal namun dapat melanjutkan ke tahapan berikutnya," katanya lagi.
Dia menambahkan hal yang cukup mendasar dan paling diharapkan pada Otsus jilid dua atau Otsus era baru adalah bisa lebih efektif dari sebelumnya.
Pejabat Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa'ad kepada Antara di Sorong, Kamis, mengatakan museum itu nantinya akan menceritakan perjuangan banyak pihak hingga Otonomi Khusus digulirkan bagi Bumi Cenderawasih.
"Dari museum Otsus maka kita dapat merencanakan untuk misalnya 40 tahun ke depan kita mau apa dan bagaimana," katanya.
Menurut Musa'ad, museum Otsus ini diharapkan dapat mulai dibangun pada 2024 guna menyiapkan generasi muda agar tidak lagi "berteriak" soal otonomi khusus namun mulai memikirkan bagaimana mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
"Selain itu, museum ini juga diharapkan dapat menjadi pusat budaya dan tempat generasi muda belajar soal otonomi khusus," ujarnya.
Dia menjelaskan dari museum ini diharapkan "visium" otonomi khusus dapat ditelaah banyak pihak dan diterapkan dalam setiap kebijakan yang dibuat kepala daerah.
"Sehingga dalam setiap peringatan Hari Otonomi Khusus di setiap tahunnya, kita tidak kembali ke awal namun dapat melanjutkan ke tahapan berikutnya," katanya lagi.
Dia menambahkan hal yang cukup mendasar dan paling diharapkan pada Otsus jilid dua atau Otsus era baru adalah bisa lebih efektif dari sebelumnya.