Biak (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Biak Numfor, Papua memperketat pengawasan lalu lintas ternak untuk mencegah penyebaran virus babi African Swine Fever (ASF) atau demam babi.
"Sampai saat ini Biak Numfor masih dinyatakan bebas dan aman dari virus ASF, tetapi para peternak tetap meningkatkan kewaspadaan supaya tidak tertular," kata Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Immanuel Naap SP di Biak, Jumat.
Ia mengaku untuk mencegah penularan penyakit ASF, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Biak Numfor bersama petugas kesehatan hewan meningkatkan kewaspadaan dini.
Melalui pengawasan lalu lintas ternak di pelabuhan serta penyampaian komunikasi informasi edukasi dengan peternak, lanjut dia, dalam rangka menjaga sentra peternakan babi rakyat di beberapa distrik tetap bebas virus babi.
Upaya lain mencegah virus babi ASF, kata Immanuel, pihaknya melarang ternak babi dari daerah lain masuk ke Biak Numfor.
"Dengan cara antisipasi Pemkab Biak Numfor juga melakukan sosialisasi kepada peternak supaya turut mencegah virus babi ASF," ujarnya.
Pihak petugas kesehatan hewan Dinas Pertanian Biak, lanjutnya, juga melakukan pemeriksaan kesehatan hewan di kandang peternakan.
"Dengan berbagai program kami lakukan untuk mencegah virus babi ASF masuk," katanya.
Immanuel mengatakan penyakit ASF disebabkan virus babi sampai saat ini belum ditemukan obat dan vaksin yang bisa menangkal penyakit tersebut.
"Jika menemukan hewan sakit, petenak diharapkan segera melaporkan ke petugas kesehatan hewan untuk dilakukan pencegahan," katanya.
"Sampai saat ini Biak Numfor masih dinyatakan bebas dan aman dari virus ASF, tetapi para peternak tetap meningkatkan kewaspadaan supaya tidak tertular," kata Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Immanuel Naap SP di Biak, Jumat.
Ia mengaku untuk mencegah penularan penyakit ASF, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Biak Numfor bersama petugas kesehatan hewan meningkatkan kewaspadaan dini.
Melalui pengawasan lalu lintas ternak di pelabuhan serta penyampaian komunikasi informasi edukasi dengan peternak, lanjut dia, dalam rangka menjaga sentra peternakan babi rakyat di beberapa distrik tetap bebas virus babi.
Upaya lain mencegah virus babi ASF, kata Immanuel, pihaknya melarang ternak babi dari daerah lain masuk ke Biak Numfor.
"Dengan cara antisipasi Pemkab Biak Numfor juga melakukan sosialisasi kepada peternak supaya turut mencegah virus babi ASF," ujarnya.
Pihak petugas kesehatan hewan Dinas Pertanian Biak, lanjutnya, juga melakukan pemeriksaan kesehatan hewan di kandang peternakan.
"Dengan berbagai program kami lakukan untuk mencegah virus babi ASF masuk," katanya.
Immanuel mengatakan penyakit ASF disebabkan virus babi sampai saat ini belum ditemukan obat dan vaksin yang bisa menangkal penyakit tersebut.
"Jika menemukan hewan sakit, petenak diharapkan segera melaporkan ke petugas kesehatan hewan untuk dilakukan pencegahan," katanya.