Jayapura (ANTARA) - Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Cenderawasih Elvira Rumkabu berharap sosok calon kepala daerah Papua adalah sosok yang visioner dan bisa memberikan solusi atas permasalahan yang sudah ada dan akan terjadi di masa depan.
Selain itu pimpinan Papua yang akan memimpin lima tahun ke depan diharapkan bisa memberikan kebijakan afirmatif yang membangun bagi orang asli Papua dengan mempedomani Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus).
"Sosok tersebut juga harus peka terhadap kondisi masyarakat dari segala aspek, mulai dari sisi ekonomi hingga sosial," kata Elvira Rumkabu yang juga menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Koalisi Kampus Untuk Demokrasi di Jayapura, Kamis.
Dijelaskan, belajar dari sebelum-sebelumnya siapa pun nanti yang terpilih atau dipilih rakyat itu harus punya pemahaman terhadap konteks-konteks dan dinamika konflik di Papua.
Selain itu juga harus memahami ada konflik bukan saja konflik bersenjata tapi juga masalah-masalah pembangunan, sehingga mereka haruslah sosok yang punya pemahaman, pengertian bahwa ini adalah masalah prioritas, jelas Elvira.
Ketika ditanya tentang sosok bakal calon Gubernur Papua , Elvira mengatakan, ada beberapa sosok yang namanya mencuat di antaranya Benhur Tommy Mano mantan Wali Kota Jayapura, Mathius Awaitouw mantan Bupati Jayapura, dan Constant Karma mantan pelaksana tugas Gubernur Papua tahun 2012-2013.
Kemudian Irjen Pol Mathius Fakhiri yang saat ini menjabat Kapolda Papua, Yunus Wonda politisi partai Demokrat yang menjabat sebagai Waket DPRD Papua dan Yan Permenas Mandenas politisi dari Gerindra kini duduk di DPR RI.
"Enam sosok itulah yang namanya saat ini beredar di grup-grup namun karena proses penjaringan masih beberapa bulan lagi maka kita tunggu dan liat siapa di Pilkada Papua antara mereka yang benar-benar maju dalam Pilkada Papua atau ada calon lain," kata Elvira Rumkabu.
Selain itu pimpinan Papua yang akan memimpin lima tahun ke depan diharapkan bisa memberikan kebijakan afirmatif yang membangun bagi orang asli Papua dengan mempedomani Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus).
"Sosok tersebut juga harus peka terhadap kondisi masyarakat dari segala aspek, mulai dari sisi ekonomi hingga sosial," kata Elvira Rumkabu yang juga menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Koalisi Kampus Untuk Demokrasi di Jayapura, Kamis.
Dijelaskan, belajar dari sebelum-sebelumnya siapa pun nanti yang terpilih atau dipilih rakyat itu harus punya pemahaman terhadap konteks-konteks dan dinamika konflik di Papua.
Selain itu juga harus memahami ada konflik bukan saja konflik bersenjata tapi juga masalah-masalah pembangunan, sehingga mereka haruslah sosok yang punya pemahaman, pengertian bahwa ini adalah masalah prioritas, jelas Elvira.
Ketika ditanya tentang sosok bakal calon Gubernur Papua , Elvira mengatakan, ada beberapa sosok yang namanya mencuat di antaranya Benhur Tommy Mano mantan Wali Kota Jayapura, Mathius Awaitouw mantan Bupati Jayapura, dan Constant Karma mantan pelaksana tugas Gubernur Papua tahun 2012-2013.
Kemudian Irjen Pol Mathius Fakhiri yang saat ini menjabat Kapolda Papua, Yunus Wonda politisi partai Demokrat yang menjabat sebagai Waket DPRD Papua dan Yan Permenas Mandenas politisi dari Gerindra kini duduk di DPR RI.
"Enam sosok itulah yang namanya saat ini beredar di grup-grup namun karena proses penjaringan masih beberapa bulan lagi maka kita tunggu dan liat siapa di Pilkada Papua antara mereka yang benar-benar maju dalam Pilkada Papua atau ada calon lain," kata Elvira Rumkabu.