Timika (ANTARA) - Lembaga Masyarakat Adat Suku Amugme (Lemasa) di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah berkomitmen menggali dan mempertahankan budaya lokal Suku Amugme agar tetap lestari.
Ketua Lembaga Masyarakat Adat Suku Amugme, John Magal kepada ANTARA di Timika, Sabtu, mengatakan lembaga yang dipimpinnya hadir untuk turut menjaga dan mempertahankan budaya Amugme agar tidak hilang dan tetap kuat serta mengakar dari generasi ke generasi.
"Budaya suku Amugme sangat beragam, mulai dari pakaian adat, tari, nyanyian, kerajinan, hingga makanan khas yang semuanya memiliki makna yang terkandung di dalamnya," katanya.
Menurut John, salah satu tantangan yang dihadapi, yakni merawat agar budaya Amugme tetap lestari di tengah era teknologi dan modernisasi yang terus berkembang pesat.
"Saat ini generasi kita mulai bergeser dari sisi konsumsi, mereka mulai meninggalkan keladi dan memilih mengkonsumsi beras sebagai makanan pokoknya," ujarnya.
Dia menjelaskan keladi dan babi merupakan makanan khas setempat yang memiliki makna penting bagi Suku Amugme.
"Di masa kepemimpinan saya ini, kita akan berupaya melestarikan budaya Suku Amugme agar tidak terhempas zaman," katanya.
Dia menambahkan budaya Amugme lainnya seperti tari dan nyanyian sangat kental dan erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
"Seni bernyanyi merupakan bagian dari wujud kekaguman dan syukur dari masyarakat suku Amugme atas kebesaran dan keagungan sang pencipta," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Lemasa komitmen menggali dan mempertahankan budaya Amugme
Ketua Lembaga Masyarakat Adat Suku Amugme, John Magal kepada ANTARA di Timika, Sabtu, mengatakan lembaga yang dipimpinnya hadir untuk turut menjaga dan mempertahankan budaya Amugme agar tidak hilang dan tetap kuat serta mengakar dari generasi ke generasi.
"Budaya suku Amugme sangat beragam, mulai dari pakaian adat, tari, nyanyian, kerajinan, hingga makanan khas yang semuanya memiliki makna yang terkandung di dalamnya," katanya.
Menurut John, salah satu tantangan yang dihadapi, yakni merawat agar budaya Amugme tetap lestari di tengah era teknologi dan modernisasi yang terus berkembang pesat.
"Saat ini generasi kita mulai bergeser dari sisi konsumsi, mereka mulai meninggalkan keladi dan memilih mengkonsumsi beras sebagai makanan pokoknya," ujarnya.
Dia menjelaskan keladi dan babi merupakan makanan khas setempat yang memiliki makna penting bagi Suku Amugme.
"Di masa kepemimpinan saya ini, kita akan berupaya melestarikan budaya Suku Amugme agar tidak terhempas zaman," katanya.
Dia menambahkan budaya Amugme lainnya seperti tari dan nyanyian sangat kental dan erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
"Seni bernyanyi merupakan bagian dari wujud kekaguman dan syukur dari masyarakat suku Amugme atas kebesaran dan keagungan sang pencipta," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Lemasa komitmen menggali dan mempertahankan budaya Amugme