Semarang (ANTARA) - Ipda E, oknum anggota tim pengamanan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyampaikan permintaan maaf ke pewarta foto ANTARA Makna Zaesar atas kasus kekerasan kunjungan Kapolri di Stasiun Tawang, Semarang, Sabtu (5/4).
"Saya menyesal dan menyampaikan permohonan maaf ke rekan-rekan media atas insiden di Stasiun Tawang," kata Ipda E saat pertemuan kantor LKBN ANTARA Biro Semarang bersama Kabid Humas Polda Kombes Pol Artanto dan Direktur Pemberitaan Perum LKBN ANTARA Irfan Junaidi.
Ipda E berharap ke depan semakin humanis, profesional, dan lebih dewasa dalam bertugas.
Sementara Makna Zaesar sudah menerima permintaan maaf meski demikian berharap ada tindak lanjut secara institusi Polri atas kasusnya.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengatakan Polri menyesalkan insiden yang seharusnya tak terjadi. "Situasi saat kejadian sangat ramai dan penuh sesak," katanya.
Ia menyebut, SOP protokoler pengamanan seharusnya tak perlu emosional dan berjanji Polri lakukan penyelidikan kalau ditemukan pelanggaran diberi sanksi sesuai aturan berlaku.
Diakuinya, pers merupakan mitra kerja Polri memberikan layanan ke masyarakat dan berharap tak terulang dan kemitraan tetap terjaga.
Sementara Direktur Pemberitaan ANTARA Irfan Junaidi menyesalkan kejadian itu karena Polri dan pers bersama-sama bertugas layani masyarakat.
Irfan mengakui, peristiwa tersebut jadi bahan koreksi sehingga profesionalisme benar-benar terlaksana dan mengapresiasi Ipda E secara kesatria meminta maaf.
"ANTARA terus jalankan tugas jurnalisme secara profesional dan objektif, bermitra dengan Polri sebagai unsur pemangku kepentingan, sehingga dapat bertugas dengan nyaman dan objektif," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Oknum polisi pelaku kekerasan terhadap jurnalis ANTARA meminta maaf