Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Papua, menyatakan Kampung Rhepang Muaib merupakan pesona alam dan surga burung Cenderawasih.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura Ted Y Mokay, di Sentani, Selasa (25/6), mengatakan Kampung Rhepang Muaib telah masuk ke dalam desa wisata pesona Indonesia.
"Lokasi ini memang sangat alami yang dikelola secara profesional oleh masyarakat adat, dimana hampir setiap saat ada kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke lokasi itu untuk melihat secara langsung burung surga atau Cenderawasih," katanya.
Menurut Ted, keindahan alam dengan menawarkan berbagai flora dan fauna endemik Papua, sehingga Kampung Rhepang Muaib masuk ke dalam 50 Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.
"Kami sebagai pemerintah daerah sangat bangga dengan apa yang dicapai, ini karena dedikasi, kerja keras dan keseriusan masyarakat adat di sana dalam menjaga alamnya," ujarnya.
Pihaknya juga terus memberikan dukungan kepada peningkatan pengelolaan wisata di Kampung Rhepang Muaib, sehingga menjadikannya destinasi wisata andalan di Kabupaten Jayapura.
"Kami juga berharap kondisi alam di Kampung Rhepang Muaib untuk terus dijaga dan dilestarikan, sehingga menjadi daya tarik tersendiri yang dapat diwariskan kepada anak cucu di masa depan," katanya pula.
Dia menambahkan kondisi alam yang terjaga baik di Kampung Rhepang Muaib merupakan bukti bahwa keseriusan menjaga alam oleh masyarakat adat agar dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat.
"Masyarakat di Kampung Rhepang Muaib saat ini sudah dapat menikmati hasilnya dari pengelolaan wisata alam, sehingga ini harus dapat diikuti oleh kampung lainnya di Kabupaten Jayapura," ujarnya.
Festival Sagu dan Grime Art 2024 diselenggarakan di Kampung Rhepang Muaib dan tema yang diusung 'Bersama merayakan sebuah keberlangsungan' dari, oleh, untuk masyarakat adat, pada Selasa (25/6).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura Ted Y Mokay, di Sentani, Selasa (25/6), mengatakan Kampung Rhepang Muaib telah masuk ke dalam desa wisata pesona Indonesia.
"Lokasi ini memang sangat alami yang dikelola secara profesional oleh masyarakat adat, dimana hampir setiap saat ada kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke lokasi itu untuk melihat secara langsung burung surga atau Cenderawasih," katanya.
Menurut Ted, keindahan alam dengan menawarkan berbagai flora dan fauna endemik Papua, sehingga Kampung Rhepang Muaib masuk ke dalam 50 Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.
"Kami sebagai pemerintah daerah sangat bangga dengan apa yang dicapai, ini karena dedikasi, kerja keras dan keseriusan masyarakat adat di sana dalam menjaga alamnya," ujarnya.
Pihaknya juga terus memberikan dukungan kepada peningkatan pengelolaan wisata di Kampung Rhepang Muaib, sehingga menjadikannya destinasi wisata andalan di Kabupaten Jayapura.
"Kami juga berharap kondisi alam di Kampung Rhepang Muaib untuk terus dijaga dan dilestarikan, sehingga menjadi daya tarik tersendiri yang dapat diwariskan kepada anak cucu di masa depan," katanya pula.
Dia menambahkan kondisi alam yang terjaga baik di Kampung Rhepang Muaib merupakan bukti bahwa keseriusan menjaga alam oleh masyarakat adat agar dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat.
"Masyarakat di Kampung Rhepang Muaib saat ini sudah dapat menikmati hasilnya dari pengelolaan wisata alam, sehingga ini harus dapat diikuti oleh kampung lainnya di Kabupaten Jayapura," ujarnya.
Festival Sagu dan Grime Art 2024 diselenggarakan di Kampung Rhepang Muaib dan tema yang diusung 'Bersama merayakan sebuah keberlangsungan' dari, oleh, untuk masyarakat adat, pada Selasa (25/6).