Timika (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Papua Tengah membina 98 siswa-siswi sekolah menengah pertama (SMP) yang terpilih sebagai peserta Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem) 2024, yang berasal dari delapan kabupaten di daerah ini.
Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Akademik Komunitas Disdikbud Papua Tengah Piet Hendrik Nawipa di Timika, Kamis, mengatakan sebanyak 98 siswa-siswi tersebut berasal dari delapan kabupaten yakni Nabire, Paniai, Dogiyai, Deyai, Puncak, Mimika, Intan Jaya dan Puncak Jaya.
"Ada keterwakilan dari setiap kabupaten yang ada di Provinsi Papua Tengah, tetapi kuota peserta atau siswanya berbeda-beda dari setiap daerah," katanya.
Menurut Piet, 98 peserta Adem ini dibekali dengan pendidikan karakter, keterampilan hidup dan pengetahuan sebelum dilepaskan untuk menempuh pendidikan di Pulau Jawa.
"Ketiga hal ini menjadi dasar pegangan bagi mereka untuk nanti menuju kota studi, anak-anak dibina agar nanti cepat beradaptasi dengan lingkungan baru," ujarnya.
Dia menjelaskan 2024 menjadi tahun kedua bagi Provinsi Papua Tengah untuk mengirimkan peserta afirmasi pendidikan menengah yang akan menempuh pendidikan pada sekolah menengah atas (SMA) di Pulau Jawa selama tiga tahun.
"Ada enam provinsi di Pulau Jawa yang akan menjadi kota studi tujuan dari 98 peserta Adem yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jogja dan Bali," ujarnya.
Dia menambahkan kriteria dari siswa-siswi peserta Adem yakni berasal dari latar belakang orang tua kurang mampu tetapi berprestasi secara akademik.
"Untuk Adem ini yang diutamakan yakni anak-anak yang orang tuanya kurang mampu, tetapi secara akademis mereka unggul," katanya lagi
Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Akademik Komunitas Disdikbud Papua Tengah Piet Hendrik Nawipa di Timika, Kamis, mengatakan sebanyak 98 siswa-siswi tersebut berasal dari delapan kabupaten yakni Nabire, Paniai, Dogiyai, Deyai, Puncak, Mimika, Intan Jaya dan Puncak Jaya.
"Ada keterwakilan dari setiap kabupaten yang ada di Provinsi Papua Tengah, tetapi kuota peserta atau siswanya berbeda-beda dari setiap daerah," katanya.
Menurut Piet, 98 peserta Adem ini dibekali dengan pendidikan karakter, keterampilan hidup dan pengetahuan sebelum dilepaskan untuk menempuh pendidikan di Pulau Jawa.
"Ketiga hal ini menjadi dasar pegangan bagi mereka untuk nanti menuju kota studi, anak-anak dibina agar nanti cepat beradaptasi dengan lingkungan baru," ujarnya.
Dia menjelaskan 2024 menjadi tahun kedua bagi Provinsi Papua Tengah untuk mengirimkan peserta afirmasi pendidikan menengah yang akan menempuh pendidikan pada sekolah menengah atas (SMA) di Pulau Jawa selama tiga tahun.
"Ada enam provinsi di Pulau Jawa yang akan menjadi kota studi tujuan dari 98 peserta Adem yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jogja dan Bali," ujarnya.
Dia menambahkan kriteria dari siswa-siswi peserta Adem yakni berasal dari latar belakang orang tua kurang mampu tetapi berprestasi secara akademik.
"Untuk Adem ini yang diutamakan yakni anak-anak yang orang tuanya kurang mampu, tetapi secara akademis mereka unggul," katanya lagi