Jayapura (ANTARA) - Bank Indonesia Perwakilan Papua akan melaksanakan Gerakan Nasional Pengendali Inflasi Pangan (GNPIP) di Merauke, Provinsi Papua Selatan, tanggal 25 Juli 2024.
Kepala Perwakilan BI Papua Faturrahman di Jayapura, Selasa mengatakan, di pilihnya Merauke karena wilayah itu sempat mengalami kenaikan inflasi namun saat ini sudah kembali turun.
Merauke merupakan wilayah "food estate " sehingga dengan dilaksanakannya GNPIP selain dapat menekan inflasi juga meningkatkan hasil pertanian serta menjadi ketahanan pangan.
Data dari BPS bulan Juni terungkap inflasi di Provinsi Papua Selatan tercatat 2,04 persen atau lebih tinggi dari Papua yang 1,47 persen.
Selama pelaksanaan GNPIP juga dilaksanakan gerakan pangan murah (GMP yang dilaksanakan tanggal 25-26 Juli, penyerahan bantuan kepada dua kelompok tani dan satu pondok pesantren yang juga akan dilakukan di Nabire, Provinsi Papua Tengah, penandatangan kerjasama antar daerah terkait jual beli bawang merah yang dilakukan dengan pengusaha dari Sulawesi Selatan.
Saat GNPIP juga dilakukan peluncuran pupuk organik cair (POC) yang diproduksi SMKN 5 Merauke.
"POC hasil karya pelajar SMKN 5 Merauke diharapkan dapat digunakan para petani di daerah itu mengingat pupuk yang diproduksi merupakan pupuk organik yang ramah lingkungan," kata Faturachman .
Ditambahkan, gerakan pangan murah (GPM) yang selain dilaksanakan di Merauke juga dilaksanakan di Kota Jayapura, Papua serta Nabire dan Timika di Papua Selatan .
Selama GMP yang dilaksanakan dengan menggandeng Bulog Papua dan Papua Barat, masyarakat diharapkan menggunakan QRIS dan untuk lebih memasyarakatkan penggunaan QRIS maka bagi warga yang membayar pakai QRIS akan mendapat bonus berupa satu botol minyak goreng.
"Selama pelaksanaan GMP baik di Merauke, Kota Jayapura, Timika dan Nabire, warga yang gunakan QRIS akan mendapat bonus berupa minyak goreng satu botol," kata Kepala Perwakilan BI Papua Faturrahman.
Wilayah kerja BI Perwakilan Papua meliputi Papua, Papua Pegunungan,Papua Tengah dan Papua Selatan.
Kepala Perwakilan BI Papua Faturrahman di Jayapura, Selasa mengatakan, di pilihnya Merauke karena wilayah itu sempat mengalami kenaikan inflasi namun saat ini sudah kembali turun.
Merauke merupakan wilayah "food estate " sehingga dengan dilaksanakannya GNPIP selain dapat menekan inflasi juga meningkatkan hasil pertanian serta menjadi ketahanan pangan.
Data dari BPS bulan Juni terungkap inflasi di Provinsi Papua Selatan tercatat 2,04 persen atau lebih tinggi dari Papua yang 1,47 persen.
Selama pelaksanaan GNPIP juga dilaksanakan gerakan pangan murah (GMP yang dilaksanakan tanggal 25-26 Juli, penyerahan bantuan kepada dua kelompok tani dan satu pondok pesantren yang juga akan dilakukan di Nabire, Provinsi Papua Tengah, penandatangan kerjasama antar daerah terkait jual beli bawang merah yang dilakukan dengan pengusaha dari Sulawesi Selatan.
Saat GNPIP juga dilakukan peluncuran pupuk organik cair (POC) yang diproduksi SMKN 5 Merauke.
"POC hasil karya pelajar SMKN 5 Merauke diharapkan dapat digunakan para petani di daerah itu mengingat pupuk yang diproduksi merupakan pupuk organik yang ramah lingkungan," kata Faturachman .
Ditambahkan, gerakan pangan murah (GPM) yang selain dilaksanakan di Merauke juga dilaksanakan di Kota Jayapura, Papua serta Nabire dan Timika di Papua Selatan .
Selama GMP yang dilaksanakan dengan menggandeng Bulog Papua dan Papua Barat, masyarakat diharapkan menggunakan QRIS dan untuk lebih memasyarakatkan penggunaan QRIS maka bagi warga yang membayar pakai QRIS akan mendapat bonus berupa satu botol minyak goreng.
"Selama pelaksanaan GMP baik di Merauke, Kota Jayapura, Timika dan Nabire, warga yang gunakan QRIS akan mendapat bonus berupa minyak goreng satu botol," kata Kepala Perwakilan BI Papua Faturrahman.
Wilayah kerja BI Perwakilan Papua meliputi Papua, Papua Pegunungan,Papua Tengah dan Papua Selatan.