Biak (ANTARA) - Balai Besar Pengembangan Sumber Daya Manusia Pelatihan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memberikan pelatihan digitalisasi enterpreneurship academy (DEA) kepada 200 pelaku usaha muda Kabupaten Biak Numfor,Papua.
"Melalui pelatihan dasar-dasar Kewirausahaan Digital ini diharapkan dapat dengan membuat upaya berwirausaha menjadi lebih cepat, lebih terjangkau, lebih mudah," ujar Koordinator Pengembangan SDM Balai Besar Pengembangan SDM dan Pelatihan Kominfo Makassar Djunaidy Aspan di Biak, Jumat.
Ia mengatakan , dengan pelatihan digitalisasi ini dapat menciptakan banyak kesempatan pelaku usaha untuk berkolaborasi dengan mitra usahanya.
Dengan diberikan pelatihan digitalisasi ini, menurut Djunaidy, diharapkan dapat membuat suatu usaha menjadi lebih efektif dalam pemasaran.
"Dunia digital saat ini menawarkan sumber daya baru yang sangat luas bagi para wirausahawan untuk memanfaatkan, mulai dari pengumpulan data terbuka, konten, kode, dan layanan untuk aktif dalam aktivitas bisnis," katanya .
Ia mengaku, dengan digitalisasi dapat terkoneksi dengan masyarakat yang telah melek digital.
"Pelatihan ini menyiapkan SDM Papua untuk menjawab tuntutan kebutuhan industri 4.0," katanya.
Diakuinya, bisnis baru pasar digital saat ini mencapai Rp7,56 miliar dolar AS.
Sedangkan target ekonomi digital pada 2024, menurut Djunaidy, diharapkan dapat tembus 12,5 miliar dolar Amerika.
Sementara itu, Asisten 1 Sekda Biak Numfor Semuel Rumaikeuw mengatakan, dengan pelatihan digitalisasi pelaku usaha untuk akses baru pasar digital.
Bahkan dengan pelatihan ini, lanjut Rumaikeuw,dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga pelaku UMKM di tahun mendatang.
"Pemkab Biak Numfor berharap jumlah peserta pelatihan hingga selesai tetap 200 peserta," harap Rumaikeuw menyampaikan pesan Penjabat Bupati Biak Numfor Sofia Bonsapia.
Ia mengharapkan, setelah pelatihan digitalisasi enterpreneurship akademis dapat menjadi modal ketrampilan untuk meningkatkan pendapatan pelaku usaha.
Ia mengatakan, digitalisasi membuka peluang baru, salah satunya membuka akses pasar digital.
Ketua Panitia Tasmil melaporkan pelatihan digitalisasi akademis enterpreuner diikuti 200 peserta.
"Melalui pelatihan dasar-dasar Kewirausahaan Digital ini diharapkan dapat dengan membuat upaya berwirausaha menjadi lebih cepat, lebih terjangkau, lebih mudah," ujar Koordinator Pengembangan SDM Balai Besar Pengembangan SDM dan Pelatihan Kominfo Makassar Djunaidy Aspan di Biak, Jumat.
Ia mengatakan , dengan pelatihan digitalisasi ini dapat menciptakan banyak kesempatan pelaku usaha untuk berkolaborasi dengan mitra usahanya.
Dengan diberikan pelatihan digitalisasi ini, menurut Djunaidy, diharapkan dapat membuat suatu usaha menjadi lebih efektif dalam pemasaran.
"Dunia digital saat ini menawarkan sumber daya baru yang sangat luas bagi para wirausahawan untuk memanfaatkan, mulai dari pengumpulan data terbuka, konten, kode, dan layanan untuk aktif dalam aktivitas bisnis," katanya .
Ia mengaku, dengan digitalisasi dapat terkoneksi dengan masyarakat yang telah melek digital.
"Pelatihan ini menyiapkan SDM Papua untuk menjawab tuntutan kebutuhan industri 4.0," katanya.
Diakuinya, bisnis baru pasar digital saat ini mencapai Rp7,56 miliar dolar AS.
Sedangkan target ekonomi digital pada 2024, menurut Djunaidy, diharapkan dapat tembus 12,5 miliar dolar Amerika.
Sementara itu, Asisten 1 Sekda Biak Numfor Semuel Rumaikeuw mengatakan, dengan pelatihan digitalisasi pelaku usaha untuk akses baru pasar digital.
Bahkan dengan pelatihan ini, lanjut Rumaikeuw,dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga pelaku UMKM di tahun mendatang.
"Pemkab Biak Numfor berharap jumlah peserta pelatihan hingga selesai tetap 200 peserta," harap Rumaikeuw menyampaikan pesan Penjabat Bupati Biak Numfor Sofia Bonsapia.
Ia mengharapkan, setelah pelatihan digitalisasi enterpreneurship akademis dapat menjadi modal ketrampilan untuk meningkatkan pendapatan pelaku usaha.
Ia mengatakan, digitalisasi membuka peluang baru, salah satunya membuka akses pasar digital.
Ketua Panitia Tasmil melaporkan pelatihan digitalisasi akademis enterpreuner diikuti 200 peserta.