Sentani (ANTARA) - Wahana Visi Indonesia atau WVI memperkuat program transformasi komunitas untuk kerukunan di Papua (Noken Papua).

Direktur Program Wahana Visi Indonesia Eben Ezer Sembiring di Sentani, Sabtu, mengatakan program Noken Papua merupakan salah satu inisiatif WVI yang berfokus pada pengembangan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak.

“Sejak 2022 WVI telah bekerja sama dengan Gereja Kristen Injil di Tanah Papua (GKITP), Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Wilayah IV, dan Sekretariat Keadilan Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan Fransiskan Papua (SKPKC FP) dalam meningkatkan kapasitas kelompok pemuda, perempuan, tokoh agama, dan masyarakat serta pemerintah lokal sebagai agen kerukunan,” katanya.

Menurutnya, pada tahun 2023, program bersama mitra gereja dan forum kerukunan umat beragama atau FKUB telah membentuk komite kerukunan yang hingga tahun 2024 telah bekerja bersama pemerintah distrik dan berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mengembangkan sistem deteksi dini konflik serta rencana kesiapsiagaan bencana konflik sosial.

“Program Noken Papua berhasil membentuk komite kerukunan di sembilan distrik dari tiga kabupaten di tanah Papua di antaranya Kabupaten Jayapura, Jayawijaya dan Biak Numfor,” ujarnya.

Dia menjelaskan program Noken Papua bertujuan untuk berkontribusi memperkuat kohesi sosial dan pembangunan kerukunan di tanah Papua.

“Untuk mencapai tujuan itu maka Noken Papua melakukan transformasi hubungan dan peningkatan kapasitas aktor masyarakat sipil untuk mencegah konflik kekerasan, menanggapi krisis dan membangun kerukunan,” katanya.

Dia menambahkan program ini telah memberikan manfaat langsung kepada 4.300 orang yang berasal dari berbagai latar belakang seperti pemuda, perempuan, tokoh masyarakat dan pemerintah lokal di tingkat kabupaten dan distrik.

“Dalam program Noken Papua masyarakat dari berbagai unsur dibekali berbagai keterampilan untuk mengembangkan lingkungan yang aman bagi anak,” ujarnya.

Dia menyebut 648 pemuda, 432 perempuan serta 278 tokoh agama, adat dan pemerintah lokal telah dilatih menggunakan modul membangun kerukunan.

“81 orang dilatih keterampilan multimedia, 602 orang dilatih literasi digital dan 47 orang dilatih keterampilan sebagai mediator,” katanya.

Sementara itu Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Jayapura Delila Giay menyambut baik kegiatan Noken Papua di daerah ini.

“Kami berharap kegiatan ini dapat berlanjut, meski telah berakhir tetapi diharapkan program serupa dapat terus berjalan dalam menjaga toleransi di Papua khususnya Kabupaten Jayapura,” ujarnya.

Wahana Visi Indonesia telah menutup program transformasi komunitas untuk kerukunan di Papua (Noken Papua) yang telah berjalan sejak 2022.


Pewarta : Yudhi Efendi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2025