Wamena (ANTARA) - Kantor Cabang (KC) Perum Bulog Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan memastikan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan atau SPHP didistribusikan melalui 24 pengecer atau gerai.

Kepala KC Perum Bulog Wamena Stephanus Kurniawan di Wamena, Selasa mengatakan, saat ini jumlah pengecer beras SPHP di daerah ini sebanyak 24.

“Pengecer 24 ini yang telah memiliki izin usaha dari Bulog pusat hingga diketahui oleh Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jayawijaya,” katanya.

Menurut dia, ada beberapa izin usaha lainnya yang sedang diproses untuk dapat menjual beras SPHP Bulog.

“Tidak semua tempat usaha di Wamena dapat menjual beras SPHP, kecuali yang telah memiliki izin sesuai ketentuan yang ditentukan oleh Bulog,” ujarnya.

Dia menjelaskan, penjualan beras SPHP bagi masyarakat tidak boleh lebih dari harga eceran tertinggi atau HET Rp13.500 per kilogram.

“Kami selalu berpesan kepada pengecer untuk menjual beras SPHP sesuai HET atau di bawah HET, dan tidak boleh menjual di atas HET. Kalau ketahuan maka kami akan memberikan peringatan, kalau tidak mengindahkan maka kami akan mencabut izin kerja sama dengan Bulog,” katanya.

Dia menambahkan, sebenarnya 24 pengecer beras SPHP saat menjual sesuai HET Rp13.500 per kilogram atau di bawahnya telah mendapatkan keuntungan.

“Kami menjual beras SPHP ke setiap pengecer dengan harga Rp11.600 per kilogram. Dan ketika mereka menjual Rp13.500 per kilogram maka mereka telah mendapatkan keuntungan Rp1.900,” ujarnya.


Pewarta : Yudhi Efendi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2025