Jayapura (Antara Papua) - Dinas Perindustrian, Perdagangan dan koperasi (Disperindagkop) Kota Jayapura, Provinsi Papua, tengah mendata para pedagang sayur keliling, baik yang menggunakan gerobak, kendaraan bermotor roda dua, maupun roda empat.
"Kita sedang lakukan pendataan pedagang sayur keliling, sementara yang mendaftar sudah 50 orang dan dalam waktu dekat kami akan lakukan pertemuan dengan mereka," ungkap Plt Kepala Disperindagkop Kota Jayapura Robert L N Awi, di Jayapura, Jumat.
Pendataan tersebut, sambungnya, dilakukan dalam tingkatan distrik/kecamatan sehingga nantinya pemerintah mudah melakukan kordinasi dengan para pedagang tersebut.
"Yang kami mau dari Perindag supaya pelaku usaha di Kota Jayapura itu dalam kontrol kami, begitu kami ditanya berapa pedagang sayur keliling di Jayapura, kami bisa menyebutkan dengan pasti jumlahnya untuk setiap distrik. Jadi ke depan setiap distrik punya kordinator sehingga kami mudah untuk melakukan kordinasi," terangnya.
Disamping itu, ucap Robert, pendataan ditingkat distrik diperlukan agar pemerintah tetap bisa mengendalikan persaingan usaha di tingkat mikro.
"Kami ingin jumlah pasti pedagang sayur di tingkat distrik supaya menjaga kompetisi, kalau terlalu banyak dan menyebabkan konflik ujung-ujungnya pemerintah yang harus bertindak," imbuhnya.
Diakuinya, ada keluhan masyarakat mengenai pedagang sayur keliling yang dianggap cukup membahayakan para pengendara lain di jalan.
"Kami ingin lakukan pembinaan kepada pegadang sayur yang menggunakan motor karena ada keluhan dari masyarakat menyangkut pedagang sayur keliling yang memuat motornya dengan bvegitu banyak dagangan sampai lampu sennya tertutup sehingga pengendara lain tidak tahu arah pedagang sayur dan terjadi kecelakaan," tuturnya.
Pedagang sayur keliling, ucap Robert, kedepan juga akan lebih ditertibkan dengan dibuatkan atribut khusus sehingga masyarakat dan pemerintah bisa dengan mudah mengenali mereka.
"Yang kami mau mereka terdata dan tertib. Kami ingin kedepannya kita punya pedagang sayur bermotor terdata dan punya tanda pengenal, entah nanti mereka punya helm nanti sama atau motornya sama, sehingga orang tahu ini terdata resmi," ujar Robert. (*)