Jayapura (Antara Papua) - Danramil 1701-16/Unurum Guay Lettu Inf SN Wijaya harus menerobos hutan belantara untuk bisa sampai di Kampung Nandarzi, daerah terpencil di wilayah Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, pada Rabu (30/8).
Kampung Nandarzi merupakan salah satu kampung di wilayah Distrik Unurum Guay, Kabupaten Jayapura yang jaraknya paling jauh.
Setelah menempuh perjalanan darat menggunakan mobil selama empat jam dan dilanjutkan dengan jalan kaki menerobos hutan belantara selama tiga jam akhirnya rombongan Danramil 1701-16/Unurum Guay tiba di kampung Nandarzi.
Setibanya di kampung Nandarzi, Danramil beserta rombongan langsung disambut oleh Kepala Kampung Nandarzi, Piter Sobor, Sekertaris Kampung Nandarzi, Kristian Sobor, dan Kepala Suku kampung Nandarzi, Sakeus Sobor, serta Ketua LMA kampung Nandarzi, Arnold Sobor.
Danramil 1701-16/Unurum Guay Lettu Inf SN Wijaya menanam pohon kelapa di
depan balai kampung disaksikan oleh tokoh masyarakat, tokoh adat dan
aparat kampung, sesuai permintaan kepala Kampung Nandarzi, Piter Sobo. (Foto: Istimewa/Pendam XVII/Cenderawasih)
Bahkan Piter Sobor selaku Kepala Kampung Nandarzi merasa terharu, bangga dan berterimakasih kepada Danramil 1701-16/Unurum Guay beserta anggota yang telah sudi datang dan melihat kondisi kampung mereka, sejak kampung tersebut terbentuk.
Kampung Nandarzi awalnya terdiri dari 31 Kepala Keluarga (KK) dan kini warga yang menetap di kampung tersebut hanya enam KK karena sebagian besar tinggal di kampung lain untuk bekerja.
Sementara itu, fasilitas yang ada di kampung Nandarzi adalah Gereja, Balai Kampung, Puskesmas Pembantu dan Sekolah Dasar dengan seorang orang guru dan 12 orang murid.
Menurut Piter, kondisi yang sangat dibutuhkan yakni pembuatan jalan agar masyarakat bisa bertahan dan membangun kampung tersebut.
"Memang sementara ini, jalan menuju ke kampung tersebut sedang dibuat menggunakan dana kampung, tetapi belum bisa tembus sampai ke kampung Nandarzi karena dananya sangat terbatas. Mengenai masalah kesehatan, warga juga sangat bersyukur karena petugas dari Puskesmas Unurum Guay, secara rutin datang walaupun belum setiap hari namun hal tersebut sudah sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan karena kendala utama menuju ke kampung tersebut adalah akses jalan," ujarnya.
Sementara itu, Danramil 1701-16/Unurum Guay Lettu Inf SN Wijaya menyampaikan terima kasih banyak atas sambutan dari warga kampung tersebut.
Mengenai permasalahan yang dihadapi oleh warga kampung Nandarzi, Danramil mengatakan akan dikomunikasikan dengan pemerintah distrik, agar permasalahan yang ada dapat segera dicarikan solusinya.
"Hal terpenting dalam membangun suatu wilayah adalah masalah keamanan yang harus selalu kondusif, jadi aparat kampung dan semua tokoh yang ada harus berperan aktif dan membantu untuk menciptakan situasi yang aman dan damai," ujarnya.
Sebagai tanda dan kenang-kenangan bahwa Danramil 1701-16/Unurum Guay telah tiba di kampung Nandarzi, kepala kampung meminta Danramil menanam pohon kelapa di depan balai kampung disaksikan oleh tokoh masyarakat, tokoh adat dan aparat kampung. (*/adv)
Berita Terkait
Kapolres: Evakuasi jenazah korban tembak OPM di Homeyo terkendala angkutan
Kamis, 2 Mei 2024 22:20
Pemkab Biak salurkan bantuan 6.000 beasiswa pendidikan Biak Pintar
Kamis, 2 Mei 2024 20:07
Pj Gubernur Papua: Pendataan Podes dan K3 dorong pembangunan desa mandiri
Kamis, 2 Mei 2024 19:57
Pemkab Biak beri makanan sehat ibu hamil dan anak cegah stunting
Kamis, 2 Mei 2024 19:17
Disperindag Biak tingkatkan ketrampilan pelaku usaha disabilitas OAP
Kamis, 2 Mei 2024 19:13
OJK Papua edukasi keuangan pelaku UMKM Kabupaten Sarmi
Kamis, 2 Mei 2024 18:25
BPS Mimika canangkan zona integritas menuju WBK dan WBBM
Kamis, 2 Mei 2024 17:35
Warga Jayapura diminta tingkatkan peran aktif mencegah bencana kebakaran
Kamis, 2 Mei 2024 16:53