Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua mulai menghentikan pemberian bantuan mesin senso yang merupakan permintaan masyarakat selama ini.
Wakil Bupati Jayawijaya, Marthin Yogobi di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa, mengatakan dari beberapa kali kunjungan kerja ke distrik, masyarakat meminta mesin senso.
Mesin sensor itu digunakan menebang pohon untuk dibuat balok dan papan lalu dijual namun pemerintah tidak memberikan karena alat ini cukup merusak lingkungan.
"Artinya pemberian senso adalah banyak hutan yang ditebang, rusak. Karena mereka gunakan sensor tebang pohon kemudian kayunya dijual tetapi mereka lupa nenanamnya sebagai pengganti," ujarnya.
Pada kungjungan kerja ke distrik, pemerintah mengingatkan petani yang menebang satu pohon agar mengganti dengan menanam baru.
"Kami mengimbau masyarakat yang tebang satu pohon, ganti 10 pohon tanam baru sehingga fungsi ekosistem tetap terjaga," tambahnya.
Ia juga mengimbau warga yang tinggal di pinggiran gunung, sungai untuk selalu waspada sebab curah hujan cukup tinggi dan bisa menyebabkan tanah longsor apalagi banjir.
"Terutama yang tinggal di kawasan tandus, itu perlu berhati-hati terhadap bencana alam," katanya.
Berita Terkait
Pj Gubernur: Ikut Inacraft bagian perkenalan budaya Papua Pegunungan
Jumat, 1 Maret 2024 17:13
Pemkab Jayawijaya raih penghargaan MCP 2023
Senin, 20 November 2023 14:42
SMKN Lima-Jayawijaya Dirgantara bekerja sama tingkatkan kompetensi siswa
Senin, 20 November 2023 13:22
Bupati Banua: pemda beli hasil pertanian perkuat pangan lokal
Sabtu, 7 Oktober 2023 16:54
Pemkab Jayawijaya penuhi kebutuhan listrik di Pugima
Jumat, 6 Oktober 2023 12:58
Pemkab Jayawijaya masih tunggu tindak lanjut pembangunan rumah sakit vertikal
Senin, 25 September 2023 16:30
Bupati Jayawijaya sebut pembangunan lima puskesmas rampung pada 2023
Senin, 25 September 2023 16:24
Pemkab Jayawijaya apresiasi RRI Wamena jadi media multiplatform
Senin, 25 September 2023 16:12