Yangon (ANTARA) - Polisi Myanmar menangkap seorang wartawan lepas asal Jepang dalam aksi protes di Ibu Kota Yangon, kata koleganya pada Jumat, dalam penangkapan wartawan asing pertama sejak kudeta militer 1 Februari.
Yuki Kitazumi, yang menjalankan perusahaan produksi media sekaligus pernah menjadi wartawan harian bisnis Jepang, Nikkei, menurut akun Facebook miliknya dan wawancara dengan media daring, ditangkap pada Jumat pagi.
"Menurut saksi mata, ia dipukul di bagian kepala tetapi ia menggunakan helm sehingga tidak begitu membahayakan dirinya. Saya sudah menghubungi kedutaan besar dan belum mendengar informasi lebih lanjut," kata koleganya, Linn Nyan Htun, warga Myanmar, melalui akun Facebook yang mengumumkan penangkapan Kitazumi.
"Saya tidak melihatnya, tetapi saya mendapat pesan darinya melalui aplikasi perpesanan sekitar pukul 11:30 waktu setempat bahwa ia ditangkap. Setelah itu komunikasi kami terputus," katanya kepada Reuters.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato saat konferensi pers mengatakan bahwa Jepang masih berupaya mengkonfirmasi fakta tersebut.
Kepolisian Myanmar tidak menanggapi untuk dimintai komentar.
Sementara, nomor telepon Kitazumi yang tertera di situs perusahaannya tidak dapat dihubungi.
Myanmar diguncang serentetan aksi protes sejak militer merebut kekuasaan dari pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan menahannya bersama sebagian besar pejabat tinggi negara.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Pejabat dari partai Suu Kyi meninggal dunia dalam tahanan polisi
Minggu, 7 Maret 2021 21:11
Wartawan Jepang yang ditangkap Polisi Myanmar akhirnya dibebaskan
Sabtu, 27 Februari 2021 4:40
Polisi Myanmar tangkap aktor pendukung oposisi anti kudeta militer
Minggu, 21 Februari 2021 13:42
Junta Militer Myanmar kerahkan tentara, kendaraan tempur hadapi demonstran
Senin, 15 Februari 2021 21:46
Ajudan senior Aung San Suu Kyi ditangkap Polisi Myanmar
Jumat, 5 Februari 2021 9:10
Polisi sita sabu 200 kg dari Myanmar diselundupkan dalam karung jagung
Rabu, 29 Juli 2020 18:09
Gempa 5,1 SR guncang Jayapura Papua
Selasa, 9 Desember 2014 0:02