Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Papua mengharapkan seluruh anggotanya fokus mempersiapkan lokakarya penyusunan program 2023 tidak ada lagi infeksi baru (zero infeksi) di Bumi Cenderawasih.
Ketua Harian KPA Provinsi Papua dr Anton Tony Motte kepada Antara di Jayapura Senin mengatakan, usai mengikuti pelatihan dasar program agenda berikutnya melaksanakan rangkuman data ke seluruh kabupaten kota.
"Setelah itu masuk dalam penyusunan program lokakarya diharapkan semua divisi mampu mengolah dan memunculkan program dimana menjadi tujuan bersama di 2030 zero infeksi baru," katanya.
Menurut Anton, kini menjadi semangat dimana saat itu gubernur melakukan penandatanganan pakta integritas pada 1 Desember 2021 sehingga ini harus diwujudkan secara bersamaan.
"Kami dipercayakan oleh Pemerintah Papua, masyarakat Papua untuk duduk di anggota KPA yang mana sebuah lembaga melibatkan seluruh unsur memediasi dan menginformasikan masalah penanggulangan HIV Aids," ujarnya.
Dia menjelaskan masih banyak lembaga swadaya masyarakat (LSM) bekerja dengan apa yang mereka punya untuk penanggulangan HIV demi penyelamatan manusia.
"Mari bersama yang terlibat dalam keanggotaan KPA ini merupakan tantangan besar untuk berantas Aids/HIV di tanah Papua," katanya lagi.
Dia menambahkan hingga kini pihaknya belum mendapatkan angka pasti mengenai penderita HIV Aids se Papua untuk itu para anggota KPA harus turun lapangan agar mendapatkan data-data yang akurat dari setiap kabupaten kota.
Sekadar diketahui, pelatihan dasar program pengurus KPA Papua diikuti sebanyak 50 orang peserta yang dilakukan salah satu hotel di Jayapura, Senin (23/5).