Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyampaikan ada 21 daerah yang menjadi sasaran pelaksanaan program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) di Bumi Cenderawasih.
Subkoordinator Fungsi Diseminasi dan Layanan Statistik BPS Papua Ikfina Chairani dalam siaran pers di Jayapura, Kamis, mengatakan kini, pihaknya sudah mulai melakukan koordinasi dengan BPS kabupaten/kota terkait pelaksanaan program tersebut.
“Kami sudah melakukan kunjungan ke wilayah Saireri dan berkoordinasi dengan pemda setempat serta bertemu beberapa kepala desa,ternyata masyarakat sangat antusias dengan program ini,” katanya.
Desa Cantik merupakan salah satu program pembinaan statistik sektoral pada tingkat desa.
Dengan Desa Cantik, desa tidak lagi dianggap sebagai objek pembangunan, melainkan ditempatkan sebagai subjek dan ujung tombak pembangunan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Bagi desa, program ini diharapkan mampu menyediakan data yang mutakhir pada suatu sistem aplikasi profil desa yang bersifat mikro, sehingga perencanaan pembangunan akan lebih tepat sasaran.
Menurut Ikfina, pihaknya nanti akan membina, membangun dan meningkatkan kompetensi aparatur desa agar mampu memahami tentang statistik melalui program Desa Cantik tersebut.
“Masyarakat akan diajari bagaimana BPS mengumpulkan data sehingga dengan sendirinya juga bisa mengumpulkan data sendiri dan mengolahnya serta menyimpan lalu dilaporkan ke pemda setempat,” ujarnya.
Data yang dikelola aparatur desa itu bisa dimanfaatkan untuk kegiatan Musrenbang Desa di masing-masing daerah.
“Apalagi sekarang sudah mulai ada Musrenbang Desa, kegiatan ini harusnya ada data-data yang dibahas yang kemudian dilaporkan ke Bappeda di daerah,” katanya.
Dia menambahkan dalam pelaksanaan program Desa Cantik baru dilakukan di 21 daerah karena 8 daerah lain belum ada BPS, seperti Yalimo, Nduga, Lany Jaya dan wilayah pemekaran lainnya.
“21 kabupaten/kota ini kami minta setiap Kepala BPS untuk minimal memiliki 1 desa binaan namun di Kota Jayapura sendiri sejak 2021 sudah berjalan di Kelurahan Gurabesi, sehingga kami minta Kota Jayapura tambah satu lagi desa binaan,” ujarnya.