Jayapura (ANTARA) - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua menyebutkan salah satu cara dalam menjaga kestabilan harga yakni melalui pasar murah di mana pada kegiatan tersebut pihaknya langsung mendatangkan distributor sehingga lebih terjangkau bahan pokok.
Kepala Bank Indonesia Provinsi Papua Juli Budi Winantya di Jayapura, Senin, mengatakan akan rutin mengadakan pasar murah untuk menjaga kestabilan harga kelompok makanan.
“Sejauh ini berdasarkan data BPS inflasi gabungan tiga kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Papua Januari 2023 salah satu kelompok mengalami penurunan adalah kelompok makanan.
“Saat ini harga bahan pokok di Papua masih tergolong terkendali selain itu juga dari Bulog stok beras dan beberapa stok lainnya masih mencukupi hingga menjelang bulan puasa,” katanya.
Menurut Juli, namun untuk mengantisipasi kenaikan harga pemerintah harus kerjasama antar daerah baik dalam provinsi maupun antar provinsi, misalnya pada beberapa waktu lalu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melakukan pengiriman cabai dari Waropen ke Jayapura dengan ongkos angkut yang disubsidi.
“Kemudian juga pembagian bibit cabai kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat dari Pemprov Papua serta adanya kegiatan sidak harga bahan pokok dari Pemerintah Kota Jayapura,” ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun mengajak seluruh para pimpinan daerah di delapan kabupaten dan satu kota untuk terus konsisten dalam menjaga dan mengendalikan inflasi di Bumi Cenderawasih.
"Kemarin kami sudah rapat dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) di mana berpesan harus tetap konsisten mengatasi inflasi Papua," katanya di Jayapura, Selasa (14/2).