Jayapura (ANTARA) - Perusahaan Umum (Perum) Bulog kantor wilayah Papua dan Papua Barat menyebutkan stok beras di dua wilayah tersebut mencapai 53.284 ton atau cukup untuk delapan bulan ke depan sehingga masyarakat tidak perlu khawatir ketersediaan beras.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Papua dan Papua Barat Raden Guna Dharma di Jayapura, Rabu, mengatakan dengan jumlah stok 53.284 ton maka pihaknya menjamin ketersediaan beras baik itu untuk ASN, TNI/Polri.
“Untuk jumlah tersebut merupakan stok terbanyak dalam beberapa tahun terakhir, hal ini dilakukan agar ke depan tidak ada masalah terkait keterlambatan pengiriman,” katanya.
Menurut Guna, karena itu pihaknya akan memprioritaskan pengiriman ke daerah pegunungan mengingat kondisi geografis cukup sulit, setelah itu barulah provinsi lainnya.
“Selain stok 53.284 ton yang ada di gudang, kami juga akan mendatangkan beras dari luar negeri sebesar 10 ton dari negara Thailand,” ujarnya.
Dia menjelaskan pada mekanisme pengiriman beras dari Thailand akan langsung ke Papua sehingga prosesnya akan lebih cepat tanpa harus mampir ke Surabaya.
“Selain beras, pihaknya juga menjamin ketersediaan stok minyak merek Miyakita yakni 143.893 kilo gram atau 153 ribu liter di mana bertahan empat bulan, belum lagi akan masuk lagi 20 kontainer,” katanya lagi.
Dia menambahkan selain itu juga akan masuk beras komersial 530 ton yang mana nantinya akan menjadi cadangan beras medium guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.