Timika (ANTARA) - Kampung Mawokauw Jaya di Distrik Wania Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah menargetkan terbebas dari stunting pada 2024 dengan melakukan inovasi baru dalam memenuhi gizi anak dan ibu hamil di wilayah ini.
Kepala Kampung Mawokauw Jaya Edison Rafra di Timika, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya mendapat alokasi anggaran sebesar Rp50 juta untuk penanganan stunting di wilayah ini.
"Kami menjalankan program ketahanan pangan satu paket dengan penanganan stunting dengan menggunakan anggaran tersebut," katanya.
Menurut Edison, untuk ketahanan pangan pihaknya bersama masyarakat melakukan penanaman umbi-umbian dan juga budi daya ikan lele.
"Jadi dari segi ketahanan pangan terjaga tetapi juga dengan komoditas lokal tersebut diolah lagi menjadi makanan tambahan yang bergizi," ujarnya.
Dia menjelaskan, pihaknya memberikan makanan tambahan bagi bayi, balita juga ibu hamil berupa susu, telur, kacang hijau, dan kue yang merupakan inovasi dengan memanfaatkan pangan lokal seperti umbi juga ikan lele.
"Jadi umbi dibuat menjadi kue kemudian diisi dengan ikan, inovasi ini berhasil menurunkan angka stunting dari 221 pada 2020, dan di 2023 sudah menurun jadi 16 anak," ujarnya.
Ketua Pokja Bina Keluarga Balita (BKN) pada BKKBN Provinsi Papua Tirsa Itaar menambahkan Kampung Mawokauw Jaya mewakili 29 kabupaten kota di Papua dipilih untuk memaparkan praktik baik desa dalam penyelamatan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
"Praktik baik yang dilakukan dalam rangka mencegah dan menurunkan angka stunting melalui komitmen pemenuhan target desa/kelurahan bebas stunting," katanya.