Jayapura (ANTARA) - Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan Steven Langi menyatakan sebanyak 22.906 keluarga di kabupaten tersebut berisiko stunting.
Jumlah kepala keluarga (KK) di Kabupaten Asmat tercatat sebanyak 23.894 keluarga yang tersebar di 25 distrik dan 224 kampung.
Sedangkan jumlah penduduk Kabupaten Asmat sebanyak 113.524 jiwa," kata Steven Langi saat dihubungi di Jayapura, Kamis.
Steven Langi menjelaskan balita yang menjadi sasaran intervensi penurunan stunting sebanyak 716 balita yang terdiri atas 195 balita sangat pendek dan 521 balita masuk kategori pendek.
Untuk angka prevalensi stunting di Kabupaten Asmat menurut data orientasi penguatan pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM) tahun 2022 tercatat 28,9 persen.
Angka studi status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, tercatat 54,5 persen, sedangkan menurut data e-PPGBM di tahun 2023, terjadi penurunan 27,3 persen (2.622 anak yang ditimbang), sehingga menjadi 27,2 persen.
Ia menambahkan untuk menurunkan angka stunting perlu kerja sama lintas sektor dan itu sudah dilakukan, sehingga secara bertahap kasusnya mengalami penurunan .
"Melalui penanganan lintas sektor, diharapkan kasus stunting di Kabupaten Asmat terus menurun," ujarnya.
Berita Terkait
Dinkes Asmat kirim 23 sampel ke Balai Laboratorium Polio Bandung
Selasa, 4 Juni 2024 13:54
Dinkes sebut kasus DBD di Kabupaten Asmat kembali naik
Rabu, 14 Desember 2022 22:27
Kemenkes membantu Dinkes Asmat alat diagnosis DBD
Sabtu, 24 September 2022 3:15
Dinkes sebut 84 warga Asmat sembuh dari DBD
Minggu, 31 Juli 2022 18:28
Dinkes Asmat akui sulit bersihkan jentik nyamuk penyebab DBD
Kamis, 28 Juli 2022 16:00
Dinkes Papua membantu 30 liter obat malathion basmi nyamuk DBD di Asmat
Selasa, 26 Juli 2022 7:48
Dinkes sebut 70 orang terkena DBD di Kabupaten Asmat
Jumat, 22 Juli 2022 15:32
Dinkes Papua dan Asmat berkolaborasi tangani KLB DBD
Sabtu, 16 Juli 2022 7:46