Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Asmat, Darsono saat dihubungi dari Jayapura, Rabu, mengakui terjadinya kenaikan kasus DBD di Kabupaten Asmat sehingga secara kumulatif kini menjadi 252 orang, tiga orang di antaranya meninggal.
Diakuinya bahwa memang sulit untuk memberantas penyebaran nyamuk aedes aegipty, sebagai penyebab DBD akibat kesulitan memperoleh air bersih.
"Selama ini untuk kebutuhan air bersih masyarakat lebih banyak menggunakan air hujan dengan menampungnya di bak-bak penampungan hingga ember atau baskom yang tidak memiliki penutup sehingga menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk aedes aegipty," katanya.
Ia menjelaskan bahwa saat ini tercatat delapan orang yang terkena DBD, namun semuanya tidak ada yang dirawat di rumah sakit atau puskesmas dan kondisinya stabil.
Ketika ditanya upaya Dinkes mengatasi DBD, ia mengaku petugas kesehatan sudah menyebarkan obat abate ke masyarakat yang diharapkan dimasukkan ke dalam tempat penampungan air.
Selain itu petugas kesehatan juga aktif melakukan pengasapan atau fogging ke rumah dan kawasan yang ada warga terkena DBD.
"Begitu ada warga yang terjangkit maka wilayah di sekitar rumahnya akan langsung dilakukan pengasapan atau fogging, " demikian Darsono.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ada tambahan, kasus DBD di Kabupaten Asmat-Papua naik jadi 252 orang