Jayapura (ANTARA) - Kementerian Kesehatan memberikan bantuan berupa alat untuk mendiagnosis seseorang terkena demam berdarah dengue (DBD) atau tidak ke Dinas Kesehatan Asmat.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Asmat, Darsono kepada Antara, Jumat mengakui, pihaknya telah menerima sebanyak 105 box RDT atau 1.050 buah yang nantinya digunakan untuk mendiagnosis seseorang yang diduga terkena DBD.
Alat tersebut sempat kosong sehingga dengan adanya bantuan tersebut diharapkan pemeriksaan dapat kembali dilakukan walaupun dalam seminggu ini tidak terjadi penambahan kasus DBD.
Selain RDT, Kemenkes juga memberikan bantuan 1.200 botol obat pembunuh jentik nyamuk.
Kasus DBD di Kabupaten Asmat, sejak tanggal 18 September lalu tidak ada laporan warga yang terkena DBD.
Secara komulatif kasus DBD di Kabupaten Asmat mencapai 215 orang dan tiga orang dilaporkan meninggal.
"Mudah-mudahan kasus DBD tidak berkembang lagi mengingat Dinkes Asmat senantiasa melakukan penyuluhan terkait 3M namun hal itu sulit diterapkan, " aku Darsono.
Dia mengakui sulitnya menerapkan menguras tempat penampungan air karena sulitnya warga mendapatkan air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat menggunakan air hujan yang sebelumnya ditampung di berbagai tempat penampungan.
"Sangat sulit meminta masyarakat menguras tempat penampungan air karena sulitnya mendapatkan air bersih," aku Darsono.