Jayapura (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) V Jayapura mencatat 368 kasus gempa bumi yang terjadi di Tanah Papua selama bulan September 2024.
Pengamat Meteorologi dan Geofisika BMKG V Ardiansyah dalam keterangannya di Jayapura, Kamis menjelaskan sebanyak 368 kasus gempa bumi itu tercatat tersebar pada enam provinsi di Tanah Papua.
Adapun wilayah kerja BMKG V Jayapura meliputi Provinsi Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah,Papua Selatan, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.
Berdasarkan data gempa bumi yang terjadi selama periode 1 hingga 30 September 2024, kata dia, sebagian besar gempa memiliki magnitudo rendah yakni antara 2,0 hingga 3,0 dengan kedalaman gempa umumnya dangkal.
Ia mengatakan hiposenter terbanyak berada pada kedalaman kurang dari 20 km dan hal itu menunjukkan gempa yang terjadi berpotensi dirasakan di permukaan.
"Adapun dampaknya relatif kecil mengingat magnitudonya yang rendah," jelas Ardiansyah.
Kasus gempa terbanyak, kata dia terjadi di Provinsi Papua yakni tercatat 134 gempa bumi dan data tersebut menunjukkan bila wilayah ini merupakan zona aktivitas seismik yang cukup tinggi.
Sebaliknya Provinsi Papua bagian Selatan menjadi wilayah dengan jumlah gempa terendah yakni satu kasus, sehingga data tersebut mengindikasikan pentingnya pemantauan terus-menerus di daerah-daerah dengan aktivitas seismik tinggi, seperti Papua.
"Untuk Papua perlu kewaspadaan di masyarakat terkait gempa-gempa dangkal yang lebih sering terjadi," kata Ardiansyah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG ungkap terjadi 368 gempa di Tanah Papua selama September 2024