Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua mendukung penertiban kapal ikan asing ilegal oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), yang beroperasi menangkap ikan di utara Samudra Pasifik, Biak.
"Nelayan tradisional orang asli Papua sangat menurun hasil tangkapan ikannya akibat maraknya ilegal fishing di perairan utara Samudera Pasifik, ya kami memberikan apresiasi kepada KKP," ujar Pelaksana Harian Sekretaris Daerah yang juga Asisten II Setda Biak Otto P Wanggai di Biak, Jumat.
Ia mengaku, pada penangkapan dua kapal asing asal Filipina dipimpin langsung Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Pung Nugroho Saksono pada Jumat (9/5).
Otto mengatakan, sebelum dilakukan penangkapan sudah ada laporan dan keluhan nelayan orang asli Papua terhadap aktivitas pencurian ikan di wilayah perairan utara Pulau Biak.
"Jajaran Pemkab Biak dan masyarakat nelayan sangat berterima kasih dengan penangkapan kapal ikan ilegal fishing dari Filipina dengan barang bukti lima ton ikan tuna bersama 32 anak buah kapal," ujarnya.
Ia berharap, pihak KKP melalui Dirjen PSDKP terus melakukan pengawasan terhadap potensi sumber daya perikanan dan kelautan di perairan utara Samudra Pasifik Biak.
Salah satu Ketua Badan Musyawarah Kampung Samau Nimbrot Korwa memberikan apresiasi atas kinerja KKP melalui Dirjen PSDKP Pung Nugroho Saksono sudah menangkap langsung dua kapal asing Pilipina.
"Kami masyarakat mendukung penindakan dilakukan KKP terhadap kegiatan ilegal fishing kapal asing di perairan Biak," harapnya.
Sebelumnya, Dirjen PSDKP Kementerian Kelautan dan Perikanan Pung Nugroho menegaskan, penangkapan kapal ikan berkat dukungan kelompok pengawas masyarakat dan hasil kerja pengawasan jajaran Dirjen PSDKP.
"Dari aksi pengambilan ikan secara ilegal dilakukan kapal asing Pilipina negara mengalami kerugian Rp50 miliar lebih, ya ini pelakunya diproses sesuai hukum yang berlaku," tegasnya.
Sebelumnya, pada 11 April 2025 berhasil menangkap satu kapal di Laut Sulawesi, dan kini KKP berhasil menangkap 2 (dua) kapal ikan asal Pilipina di Samudera Pasifik utara Papua.