Timika (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tolikara, Papua Pegunungan menyusun dokumen peta sejarah terkait masuknya Injil di wilayah tersebut sebagai langkah strategis dalam memperkuat identitas keagamaan.
"Hal ini merupakan sebuah inisiatif yang menunjukkan komitmen untuk menghargai jejak sejarah kedatangan Injil dan peran misionaris dalam pembentukan komunitas religius di wilayah pegunungan Papua," kata Bupati Tolikara Willem Wandik dalam siaran pers yang diterima Antara di Timika, Minggu.
Menurut Wandik, dokumen ini akan menyajikan narasi lengkap tentang perjalanan misionaris dari berbagai daerah, seperti Bogo, Konda, Toli, Kembu hingga Taiyeve yang secara historis menjadi titik awal perkembangan Gereja Injili di Indonesia (GIDI).
"Penyusunan peta sejarah ini bukan sekadar catatan kronologis, melainkan suatu usaha untuk memahami dan menghormati proses spiritual dan sosial yang membentuk identitas masyarakat Tolikara dan sekitarnya," ujarnya.
Dia menjelaskan jejak kedatangan Injil menandai babak penting dalam transformasi budaya dan keagamaan, serta memperlihatkan bagaimana nilai-nilai spiritual yang dibawa misionaris berintegrasi dengan kehidupan masyarakat yang kaya akan tradisi dan kearifan lokal.
"Dengan demikian, dokumen ini menjadi warisan sejarah yang memperkuat rasa bangga, identitas, dan keberlanjutan warisan rohani masyarakat," katanya.
Dia menambahkan Pemkab Tolikara juga akan membangun sejumlah fasilitas wisata rohani yang berakar kuat pada budaya lokal dan sejarah keagamaan.
"Fasilitas ini meliputi rumah doa bernuansa kearifan lokal yang akan menjadi pusat ibadah dan refleksi spiritual serta rekonstruksi rumah misionaris awal yang menjadi saksi bisu perjalanan sejarah kedatangan Injil," ujarnya.
Pihaknya menilai penataan tersebut tidak hanya berfungsi sebagai daya tarik wisata rohani, tetapi juga sebagai media edukasi bagi generasi muda dan wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat warisan spiritual dan budaya masyarakat Tolikara.
Pemkab Tolikara telah melakukan kunjungan kerja ke Distrik Bokondini dalam upaya pendataan jejak sejarah Injil masuk ke Tolikara sekaligus menjadi langkah strategis awal untuk memperkuat identitas sejarah dan keimanan masyarakat, sehingga menjadi fondasi yang kuat untuk pelestarian budaya, edukasi, dan pengembangan destinasi wisata rohani.
"Tujuannya agar kekayaan sejarah dan spiritual ini tidak hanya dikenang sebagai masa lalu, tetapi juga menjadi kekuatan yang mempersatukan masyarakat dan mendorong pembangunan berkelanjutan berbasis warisan budaya dan keimanan," katanya.