Biak (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Biak Numfor, Papua, telah menerapkan pembelajaran coding dan kecerdasan buatan (AI) pada semua satuan pendidikan untuk menyiapkan generasi muda Indonesia yang melek teknologi digital.
"Program ini digulirkan supaya siswa mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman yang kian didominasi oleh kecerdasan buatan," kata Kepala Disdikbud Biak Numfor Kamaruddin di Biak, Rabu.
Diakuinya, pembelajaran coding di SD bertujuan untuk membangun fondasi berpikir logis dan sistematis melalui pendekatan yang menyenangkan, seperti permainan dan media visual.
Metode yang umum digunakan, kata dia, meliputi visual programming dengan antarmuka seperti Scratch dan kegiatan unplugged coding (tanpa komputer).
"Tujuannya untuk melatih siswa atau anak dalam pemecahan masalah, kreativitas, dan ketekunan, serta bukan hanya mengajarkan keterampilan teknis," katanya.
Ia mengatakan untuk tahap awal implementasi pembelajaran coding dan AI dilakukan secara bertahap di sekolah-sekolah yang sudah memiliki guru terlatih.
Kamaruddin menambahkan pihaknya sudah memulai pembelajaran coding dan kecerdasan buatan di sekolah yang gurunya telah mengikuti pelatihan penyusunan kurikulum satuan pendidikan.
"Nantinya, sekolah lain akan mengikuti melalui proses pengimbasan dari guru-guru yang sudah pernah dilatih," kata Kamaruddin.
Ia menyebut dengan memahami coding dan AI sejak dini akan membekali anak dengan kemampuan algoritma dan menciptakan model. "Serta anak dapat merumuskan solusi nyata bagi kehidupan sekitarnya," ujar Kamaruddin.

