Jayapura (Antara Papua) - Ketua Umum DPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia berpendapat rasionalisasi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah merupakan konsekuensi logis kurangnya atau tidak tercapainya target pendapatan negara di 2015.
"Hipmi mengakui pemotongan anggaran merupakan sesuatu yang tidak enak, tapi ini harus kita terima sebagai konsekuensi logis sebagai suatu negara," ujarnya di Jayapura, Rabu.
Ia menjelaskan, penundaan transfer ke daerah yang dilakukan oleh Menteri Keuangan, dikarenakan kondisi keuangan negara dalam konteks rancangan keuangan 2016 pemerintah memasang target terlalu tinggi.
"Ibu Sri Mulyani menganggap harus melakukan rasionalisasi untuk menumbuhkan rasa percaya investor terhadap kondisi negara kita, sebab kalau target pendapatan tinggi dan realisasinya tidak tercapai, itu akan berdampak jelek bagi pengelolaan keuangan nasional," katanya.
Bahlil pun mengakui bila dunia usaha dalam posisi tidak diuntungkan akibat hal tersebut.
Namun ia juga menekankan pentingnya kontribusi dari semua pihak untuk memulihkan kondisi keuangan negara.
"Saya sudah mengatakan kepada teman-teman, bahwa di dunia usaha ada saatnya `air naik dan air surut`, katakanlah sekarang air surut, maka kita harus rela bersama-sama untuk memberikan solusi terbaik bagi pengelolaan keuangan negara yang positif," ujarnya lagi.
Bagi daerah, ia menganggap pemerintah setempat juga harus mampu menyesuaikan diri dengan kondisi yang terjadi.
Tetapi ia juga mengharapkan pemerintah pusat tidak memotong dana transfer yang bisa mengganggu proses pembangunan.
"Ini tidak ada masalah selama DAU dan DAK tidak dipotong karena itu sudah langsung di plot untuk belanja kepegawaian dan program pemerintah yang mungkin sudah ditenderkan," kata Bahlil.
Ia pun berpesan dengan kondisi defisit saat ini, pemerintah tidak boleh mengurangi kualitas pelayanan kepada masyarakat.
"Kinerja dalam konteks pelayanan tidak boleh berkurang, tapi kinerja dalam hal belanja modal itu pasti terjadi," kata Bahlil. (*)
Berita Terkait
Pemprov Papua Tengah atasi putusnya jalan trans di Paniai
Jumat, 26 April 2024 16:55
Pemerintahan kampung harap Pemkot Jayapura bangun kubus beton di Holtekamp
Jumat, 26 April 2024 15:17
DP3AKB Kota Jayapura sebut kasus KDRT turun setiap tahun
Jumat, 26 April 2024 15:13
Karantina Papua Selatan awasi masuknya bibit tebu asal Australia
Jumat, 26 April 2024 15:12
DAPD Papua tingkatkan minat baca masyarakat melalui ruang pojok digital
Jumat, 26 April 2024 15:03
14.565 orang daftar bintara Polri di wilayah Polda Papua
Jumat, 26 April 2024 15:02
Pemprov Papua bangun fasilitas layanan internet di 32 lokasi pada 2024
Jumat, 26 April 2024 15:00
Telkomsel-Kuncie selenggarakan "Tryout UTBK SNBT 2024" untuk Papua
Jumat, 26 April 2024 14:50