Jayapura (Antara Papua) - Sejumlah atlet Papua meminta kejelasan mengenai besarnya uang saku yang akan diberikan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) setempat nantinya setelah menjalani Pemusatan Latihan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat.
Charly Matatar, salah seorang atlet Papua yang mewakili rekan-rekannya, di Jayapura, Rabu, mengatakan pihaknya meminta kejelasan dan keterbukaan tentang uang saku dan pembayarannya harus tepat waktu.
"Kami mendesak KONI Papua agar segera menetapkan pemberian bonus PON bagi atlet yang meraih medali emas, perak dan perunggu seperti yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat kepada atletnya," katanya.
Menurut Charly, hal ini tentunya bisa menjadi motivasi bagi atlet dalam persiapan menghadapi PON XIX di Jawa Barat.
"Masalah lain adalah perlunya tenaga pelatih sebagian cabang olahraga yang saat ini belum memilikinya, padahal atletnya sudah menjalani latihan, serta penerbitan SK PON Papua 2016 Jawa Barat," ujarnya.
Dia menuturkan untuk semua ini KONI Papua harus memberikan penjelasan secara transparan kepada atlet.
"Kami memberikan waktu kepada KONI Papua sampai hari Jumat nanti dan sudah harus ada kepastian tentang semua aspirasi ini," katanya lagi.
Dia menambahkan, Ketua Harian KONI Papua menurut rencana akan bertemu langsung dengan atlet. Jika semua hal ini tidak dilaksanakan maka atlet tetap akan melakukan demo dan mogok latihan untuk PON XIX. (*)
Charly Matatar, salah seorang atlet Papua yang mewakili rekan-rekannya, di Jayapura, Rabu, mengatakan pihaknya meminta kejelasan dan keterbukaan tentang uang saku dan pembayarannya harus tepat waktu.
"Kami mendesak KONI Papua agar segera menetapkan pemberian bonus PON bagi atlet yang meraih medali emas, perak dan perunggu seperti yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat kepada atletnya," katanya.
Menurut Charly, hal ini tentunya bisa menjadi motivasi bagi atlet dalam persiapan menghadapi PON XIX di Jawa Barat.
"Masalah lain adalah perlunya tenaga pelatih sebagian cabang olahraga yang saat ini belum memilikinya, padahal atletnya sudah menjalani latihan, serta penerbitan SK PON Papua 2016 Jawa Barat," ujarnya.
Dia menuturkan untuk semua ini KONI Papua harus memberikan penjelasan secara transparan kepada atlet.
"Kami memberikan waktu kepada KONI Papua sampai hari Jumat nanti dan sudah harus ada kepastian tentang semua aspirasi ini," katanya lagi.
Dia menambahkan, Ketua Harian KONI Papua menurut rencana akan bertemu langsung dengan atlet. Jika semua hal ini tidak dilaksanakan maka atlet tetap akan melakukan demo dan mogok latihan untuk PON XIX. (*)