Jayapura (Antara Papua) - Tokoh agama di Kabupaten Sarmi, Papua mengimbau berbagai lapisan masyarakat untuk ikut menyukseskan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada Februari 2017 yang tahapannya sudah dimulai.
"Pilkada merupakan pesta demokrasi yang perlu dapat dukungan dari semua lapisan masyarakat, untuk itu saya imbau untuk berperan aktif, agar ikut ambil bagian mulai dari tahapan-tahapan Pilkada hingga hari pencoblosan," kata Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sarmi, Pdt Robi Depondoye, di Jayapura, Rabu.
Menurut dia Pilkada merupakan bagian dari hidup berdemokrasi yang telah menjadi agenda nasional dalam menentukan pemimpin daerah untuk menentukan dan menunjang pembangunan ditengah masyarakat.
"Sehingga, siapapun dia, asalkan memenuhi syarat bisa mengikuti pesta demokrasi. Apalagi masyarakat Sarmi sangat merindukan pemimpin yang takut akan Tuhan dan pemimpin yang memiliki komitmen untuk melayani rakyat dan," katanya.
Terutama, kata dia, pemimpin yang memiliki integritasi diri yang kuat dan pemimpin yang taat pada aturan perundang-undangan yang berlaku.
"Nah pemimpin seperti inilah yang menjadik kerinduan masyarakat Sarmi. Dengan demikian kerinduan masyarakat yang ingin mandiri didalam kebhinekaannya bisa mendapatkan kesejahteraan didalam religi itu akan terwujud, dengan pemimpin yang seperti tadi saya sampaikan," katanya.
Mengenai adanya wacana sejumlah putera asli Sarmi untuk bertarung dalam Pilkada periode 2017-2022, kata dia, hal itu patut diapresiasi asalkan menghormati tatanan dan akar budaya yang ada.
"Sehubungan dengan niatan dari saudara Demianus Kyuekyue, mantan Bupati Mamberamo Raya untuk kembali bangun Sarmi, sebagai tokoh agama, kami dukung dalam doa agar mendapat perkenaan dari Tuhan, dengan demikian niatannya itu bisa mendatangkan kesejahteraan bagi Indonesia terutama warga di Sarmi," katanya.
Untuk itu, Pdt Robi berpesan agar Demianus Kyuekyue dapat merangkul semua potensi anak-anak asli dan warga nusantara yang ada di Sarmi, jika dipercayakan memimpin daerah untuk masa jabatan lima tahun kedepan.
"Kami berpesan kepada saudara Demianus Kyuekyue, bahwa rakyat Sarmi membutuhkan anak yang lahir dari tatanan mereka agar bisa benar wujudkan harapan itu. Masyarakat Sarmi merindukan pemimpin yang takut akan Tuhan, punya integritas dan siap melayani mereka, hendaknya saudara bisa menjawab suara jeritan mereka," kata Pdt Robi Depondoye.
Secara terpisah, Demianus Kyuekyue, putera asli Kampung Taronta, Sarmi telah menyatakan diri siap menjadi bakal calon bupati di daerah yang dijuluki Kota Ombak.
"Saya menyatakan siap maju pada Pilkada Sarmi, sementara ini masih lobi-lobi politik untuk menambah partai pendukung setelah Demokrat dan PKS sudah memberikan kepastian," katanya.
Sementara itu, informasi yang dihimpun Antara, para pendaftar bakal calon kepala daerah lewat jalur independen di 11 kabupaten/kota di Papua yang ikut Pilkada serentak sudah mulai berlangsung.
Hanya Kota Jayapura yang belum ada pendaftar jalur independen, sementara 10 daerah lainnya, diantaranya Kabupaten Jayapura, Sarmi, Mappi dan Tolikara masing-masing sudah ada satu pasangan bakal calon kepala daerah yang mendaftar di KPU setempat. (*)
"Pilkada merupakan pesta demokrasi yang perlu dapat dukungan dari semua lapisan masyarakat, untuk itu saya imbau untuk berperan aktif, agar ikut ambil bagian mulai dari tahapan-tahapan Pilkada hingga hari pencoblosan," kata Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sarmi, Pdt Robi Depondoye, di Jayapura, Rabu.
Menurut dia Pilkada merupakan bagian dari hidup berdemokrasi yang telah menjadi agenda nasional dalam menentukan pemimpin daerah untuk menentukan dan menunjang pembangunan ditengah masyarakat.
"Sehingga, siapapun dia, asalkan memenuhi syarat bisa mengikuti pesta demokrasi. Apalagi masyarakat Sarmi sangat merindukan pemimpin yang takut akan Tuhan dan pemimpin yang memiliki komitmen untuk melayani rakyat dan," katanya.
Terutama, kata dia, pemimpin yang memiliki integritasi diri yang kuat dan pemimpin yang taat pada aturan perundang-undangan yang berlaku.
"Nah pemimpin seperti inilah yang menjadik kerinduan masyarakat Sarmi. Dengan demikian kerinduan masyarakat yang ingin mandiri didalam kebhinekaannya bisa mendapatkan kesejahteraan didalam religi itu akan terwujud, dengan pemimpin yang seperti tadi saya sampaikan," katanya.
Mengenai adanya wacana sejumlah putera asli Sarmi untuk bertarung dalam Pilkada periode 2017-2022, kata dia, hal itu patut diapresiasi asalkan menghormati tatanan dan akar budaya yang ada.
"Sehubungan dengan niatan dari saudara Demianus Kyuekyue, mantan Bupati Mamberamo Raya untuk kembali bangun Sarmi, sebagai tokoh agama, kami dukung dalam doa agar mendapat perkenaan dari Tuhan, dengan demikian niatannya itu bisa mendatangkan kesejahteraan bagi Indonesia terutama warga di Sarmi," katanya.
Untuk itu, Pdt Robi berpesan agar Demianus Kyuekyue dapat merangkul semua potensi anak-anak asli dan warga nusantara yang ada di Sarmi, jika dipercayakan memimpin daerah untuk masa jabatan lima tahun kedepan.
"Kami berpesan kepada saudara Demianus Kyuekyue, bahwa rakyat Sarmi membutuhkan anak yang lahir dari tatanan mereka agar bisa benar wujudkan harapan itu. Masyarakat Sarmi merindukan pemimpin yang takut akan Tuhan, punya integritas dan siap melayani mereka, hendaknya saudara bisa menjawab suara jeritan mereka," kata Pdt Robi Depondoye.
Secara terpisah, Demianus Kyuekyue, putera asli Kampung Taronta, Sarmi telah menyatakan diri siap menjadi bakal calon bupati di daerah yang dijuluki Kota Ombak.
"Saya menyatakan siap maju pada Pilkada Sarmi, sementara ini masih lobi-lobi politik untuk menambah partai pendukung setelah Demokrat dan PKS sudah memberikan kepastian," katanya.
Sementara itu, informasi yang dihimpun Antara, para pendaftar bakal calon kepala daerah lewat jalur independen di 11 kabupaten/kota di Papua yang ikut Pilkada serentak sudah mulai berlangsung.
Hanya Kota Jayapura yang belum ada pendaftar jalur independen, sementara 10 daerah lainnya, diantaranya Kabupaten Jayapura, Sarmi, Mappi dan Tolikara masing-masing sudah ada satu pasangan bakal calon kepala daerah yang mendaftar di KPU setempat. (*)