Jayapura (Antara Papua) - Pejabat Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTH) Provinsi Papua mengatakan ekspor beras dari Merauke ke tiga negara di kawasan pasifik justru menguntungkan para petani karena harga jual relatif tinggi.

Kepala DPTH Papua Semuel Siriwa, di Jayapura, Kamis, menjelaskan kini harga tertinggi yang diterima petani Merauke sebesas Rp7.300/kg bila menjual ke Bulog.

Sementara sebagian besar petani masih menjualnya kepada pengepul sehingga masih banyak yang mendapat harga dibawah nilai tersebut.

Sedangkan jika ekspor sesuai rencana harganya dipatok satu dolar AS (kurs Rp13.500), sehingga petani lebih diuntungkan.

"Harga jual beras yang diterima petani Merauke rata-rata hanya Rp6.000 sampai Rp7.300, jadi kita berterima kasih sekali atas rencana ekspor itu," ujarnya.

Siriwa memandang rencana Kementerian Pertanian untuk mengekspor beras ke Republik Kepulauan Fiji, Samoa dan Republik Vanuatu, memanfaatkan hasil produksi beras Merauke seluas 10.000 hektare tidak akan menganggu pemenuhan kebutuhan lokal di Papua.

"Lahan tanam di Merauke sekarang 35.000 hektare, jadi kalau targetnya hanya 10.000 masih tercover. Hanya memang, untuk Papua sendiri masih membutuhkan beras Merauke yang disukai masyarakat," kata dia.

Namun ia juga meminta pemerintah pusat untuk memberi dukungan penuh guna mengembangkan lahan pertanian di Merauke agar hasil produksinya bisa maksimal.

"Kita terima peluang itu karena sangat bagus untuk kita kembangkan ke depan. Tapi kami meminta dukungan ketersediaan pupuk yang cukup. Dan dari Kementerian PU-PR kami minta dukungan ketersediaan air," kata Siriwa.

"Karena kalau dua hal itu tersedia sepanjang tahun, dalam satu tahun kita bisa tanam tiga kali," sambungnya.

Selain itu, dia mengingatkan agar pemerintah pusat menyiapkan regulasi supaya dari Merauke bisa langsung ekspor ke tiga negara tersebut, sebab sampai sekarang di wilayah tersebut belum ada pelabuhan ekspor.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan Indonesia akan mengekspor beras ke tiga negara kepulauan yang terletak di Samudera Pasifik, yakni Republik Kepulauan Fiji, Samoa dan Republik Vanuatu.

"Harga beras mereka Rp23.000 kurang lebih 2 dolar AS per kilogram, kami tawarkan 1 dolar dan mereka bersedia," kata Amran usai pertemuan dengan Menteri Pertanian dari Fiji, Samoa dan Vanuatu di Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (9/8). (*)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024