Jayapura (ANTARA) - Kepala Bea Cukai Jayapura Adeltus Lolok mengatakan, nilai ekspor melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, Kota Jayapura, Papua ke Papua Nugini (PNG) selama Januari 2025 tercatat Rp 3,5 miliar.
Kepada Antara di Jayapura, Kamis Adeltus merinci, ekspor ke PNG itu didominasi peralatan perkantoran, makanan, minuman, bahan makanan, spare part, material bahan bangunan, rokok, dan kendaraan bermotor roda dua.
"Bea Cukai Jayapura akan terus mendorong para pengusaha untuk menangkap peluang ekspor ke PNG," katanya.
Dijelaskan, nilai ekspor itu hanya mencakup ekspor yang dilakukan para pelaku usaha yang saat ini tercatat 10 pengusaha .
Memang benar nilai itu tidak termasuk dengan transaksi penjualan di pasar PLBN Skouw yang berada di perbatasan, dimana pembelinya mayoritas warga PNG.
Dari laporan yang diperoleh transaksi di pasar PLBN Skouw Januari lalu mencapai Rp4 miliar
"Aktivitas jual beli di pasar perbatasan Skouw memang tinggi karena terkadang warga PNG memesan barang yang dibutuhkan dan membeli dari para pedagang yang berjualan di pasar tersebut," kata Adeltus.
Dia berharap, para pelaku usaha untuk memanfaatkan "klinik ekspor" yang ada di kantor Bea Cukai Jayapura terutama yang berorientasi ekspor guna mendapat bimbingan sebelum melakukan ekspor.
Apalagi ekspor ke PNG dilakukan melalui jalan darat dari PLBN Skouw ke Vanimo, ibukota Provinsi West Sepik.
Pelaku usaha yang ingin melakukan ekspor terlebih dahulu harus mendaftarkan perusahaannya di Customs-Excise Information System and Automation (CIESA).
CIESA merupakan sistem yang dikembangkan Dirjen Bea Cukai sejak tahun 2018 dan saat ini terus diperkenalkan kepada para pengusaha di Papua khususnya Jayapura yang akan melakukan kegiatan ekspor.
"Tanpa terkoneksi dengan sistem tersebut (CIESA) maka kegiatan ekspor tidak dapat dilaksanakan," katanya.
Untuk impor dari PNG periode yang sama tercatat Rp 241.068.320,69,- didominasi makanan ringan, vanili dan perkakas rumah tangga.