Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua berharap ada kegiatan ekspor langsung ke negara tujuan, sehingga bisa menjadi peluang kerja baru dan nilai tambah lebih besar bagi pelaku usaha, terutama di sektor industri dan perdagangan.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Papua Setyo Wahyudi di Jayapura, Rabu, mengatakan Papua memiliki komoditas unggulan yang dapat dilakukan ekspor, seperti ikan, kopi, coklat dan beberapa produk kerajinan tangan.
“Potensi ekspor langsung ini sudah ada dan beberapa kali juga Provinsi Papua telah melakukan kegiatan ekspor, namun itu tidak langsung,” katanya.
Karena itu, kata Setyo, diharapkan kepada pelaku usaha agar terus meningkatkan kualitas dari produk-produk unggulan tersebut sembari menunggu pihak Pemerintah bersama instansi terkait yang mana secara perlahan mulai melakukan pembenahan agar bisa dilakukan pengiriman langsung ke negara. tujuan
“Yang rutin dilakukan ekspor ini baru kayu, ke depan akan menyusul ikan, lalu coklat dan kopi,” ujarnya.
Dia menjelaskan memang untuk mendorong adanya ekspor langsung ini tidak mudah harus membutuhkan kolaborasi, serta konsistensi dari produk itu sendiri, sehingga ini menjadi tugas bersama agar bagaimana keberlanjutan ini dapat terjaga dengan baik.
Sementara itu Kepala BPS Papua Adriana Helena Carolina mengatakan berdasarkan data ekspor Papua pada Januari 2025 tercatat senilai 3.389,46 ribu dolar AS atau turun 75,30 persen dibanding bulan sebelumnya yang senilai 13.721,78 ribu dolar AS.
“Dilihat dari jenis kegiatan tersebut pada Januari berupa ekspor nonmigas senilai 3.389,46 ribu dolar AS di mana terdiri dari ekspor Kayu & Barang dari Kayu (HS44) senilai 3.064,20 ribu dolar AS dan ekspor nonmigas lainnya sebesar 325,26 ribu dolar AS,” katanya.
Menurut Adriana, di mana dengan empat negara tujuan ekspor terbesar dari Papua, adalah Australia senilai 2.748,35 ribu dolar AS atau 81,09 persen, kemudian Selandia Baru senilai 411,97 ribu dolar AS atau 12,15 persen, lalu Papua Nugini senilai 229,04 ribu dolar AS atau 6,76 persen dan Arab Saudi 0,10 ribu dolar AS atau 0,00 persen.
“Dan untuk secara kumulatif, total ekspor Papua pada Januari 2025 sebesar 3.389,46 ribu dolar AS atau naik sebesar 50,52 persen dibandingkan total ekspor Januari- 2024 yang senilai 2.251,85 ribu dolar AS," ujarnya.