Jayapura (Antara Papua) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua drg Aloysius Giyai menyebutkan 37 pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura, masih menunggu penanganan tim medis.

"Kami mendapatkan laporan dari tim Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) yang turun ke RSUD Jayapura, ada 37 pasien patah tulang di RSUD Jayapura, masih menunggu untuk dioperasi," kata Aloysius ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Minggu.

Laporan pertama, katanya, sebanyak 31 pasien namun setelah dicek kembali ternyata jumlah pasien patah tulang sebanyak 37 pasien.

"Mungkin saja ada yang baru satu bulan, ada yang dua bulan, ada juga yang baru dua minggu menunggu untuk dioperasi. Parahnya lagi, ada pasien yang sudah menunggu sampai tiga bulan tetapi belum ditangani," ujarnya.

"Oleh karena itu, selaku Direktur Eksekutif UP2KP sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Papua, saya meminta kepada seluruh jajaran RSUD Jayapura, segera mencari jalan keluar," ujarnya lagi.

Menurut dia, jika kasus tidak segera ditangani maka beban akan tambah berat dan gawat.

"Kalau memang RSUD Jayapura, alatnya terbatas yakni pen operasi kurang, saya kira kita harus merendah dan membangun komunikasi dengan rumah sakit lain," ujarnya.

Komunikasi bisa dibangun dengan RSUD Abepura, RS Marthen Indey, RS Dian Harapan, RS Angkatan Laut sehingga pasien-pasien itu bisa cepat ditangani.

"Kalau komunikasi dengan RSUD Abepura, RSUD Abepura, RS Marthen Indey, RS Dian Harapan, RS Angkatan Laut mungkin ada pen operasi mungkin bisa digunakan, dengan demikian pasien-pasien itu bisa tertangani," ujarnya.

Terkait itu, Aloysius menegaskan manajemen RSUD Jayapura segera menyelesaikan persoalan tersebut.

Sebelumnya, Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) meminta manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura (RSUD) segera merealisasikan pemasangan pen karena 31 pasien patah tulang sudah berbulan-bulan menunggu hal itu.

"Kami minta kepada manajemen rumah sakit segera pasang pen/implant, karena 37 pasien patah tulang yang ada di ruang ortopedi RSUD Jayapura sudah lama menunggu untuk dilakukan tindakan operasi," kata Kabid Penanganan Pengaduan UP2KP Kamelius Logo. (*)

Pewarta : Pewarta: Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024