Jayapura (Antara Papua) - Pemerintah sudah saatnya membangun pusat rehabilitasi khusus narkoba di Papua sehingga para pengguna dapat direhabilitasi hingga tidak lagi mengkonsumsi barang haram tersebut.

Ketua tim badan legislasi DPR RI Totok Daryanto kepada wartawan di Jayapura, mengatakan sekembalinya rombongan ke Jakarta akan segera merekomendasikan agar segera membangun pusat rehabilitasi.

Selain pusat rehabilitasi untuk pengguna narkoba, pemerintah juga segera membangun kantor,mengingat sampai saat ini BNN Papua belum memiliki gedung sendiri dan masih menumpang ke pihak lain.

"Mudah mudahan segera dibangun sehingga penanganan terhadap pengguna narkoba dapat dilakukan secara maksimal," kata Totok Daryanto yang juga menjabat Wakil Ketua Baleg DPR RI.

Politisi asal partai PAN yang berada di Jayapura sejak Rabu (4/6) mengatakan Papua termasuk daerah rawan bagi penyelundupan dan peredaran narkoba, apalagi letaknya berbatasan dengan negara tetangga, yakni Papua Nugini (PNG).

Dia mengataka daerah perbatasan merupakan titik titik rawan bagi peredaran narkoba.

Totok Daryanto mengungkapkan dalam kunkernya ke Jayapura juga akan melihat kawasan perbatasan di Skouw, Distrik Muara Tami.

"Kami akan merekomendasi berbagai hal yang didapat selama berkunjung ke Jayapura, termasuk pembangunan pusat rehabilitasi bagi pengguna narkoba," harap Totok Daryanto.

Kunjungan kerja tim baleg DPR RI dalam rangka pemantauan dan peninjauan terhadap UU no 35 tahun 2009 tentang narkotika diikuti tujuh anggota DPR RI.(*)

Pewarta : Pewarta: Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024