Biak (Antaranews Papua) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua, mendorong keterlibatan perbankan untuk mengembangkan pola kemitraan bagi kelompok masyarakat (pokmas) untuk pemberdayaan jasa usaha produksi perikanan di wilayah itu.
"Dukungan nyata perbankan dan BUMN untuk membina pokmas perikanan dalam rangka mendorong pemberdayaan pembudidayaan produksi ikan melalui implementasi program tanggung jawab sosial perusahan dan program kemitraan (PK)," kata Kadis Perikanan Biak Numfor Effendi Igirisa ketika dihubungi di Biak, Minggu.
Ia menyebut jika pola kemitraan Pokmas usaha perikanan diwujudkan dengan perbankan diharapkan dapat? memicu penguatan kapasitas produksi usaha perikanan sehingga akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan setempat.
Effendi mengakui adanya keterbatasan anggaran dimiliki pemerintah sehingga untuk menjangkau pemberdayaan terhadap seluruh Pokmas usaha jasa perikanan di kabupaten Biak Numfor belum optimal.
Karena itu, kedepan Dinas Perikanan bersama organisasi terkait seperti Dinas Koperasi dan UKM, Dinan Pariwisata, khususnya perbankan dalam memberikan kontribusi yang sama.
"Jumlah rumah tangga nelayan di kabupaten Biak Numfor lebih dari 6.000 unit. Ya tidak mungkin pemerintah dapat berjalan sendiri dalam melakukan pemberdayaan. Perlu keterlibatan pihak lain seperti BUMN atau peebankan melalui pola pemberdayaan berbasis kemitraan semisal tanggung jawab sosial perusahaan dan sejenisnya," ujarnya.
Subsektor perikanan untuk budidaya dan pengelolaan jasa perikanan, yang dilakukan Pokmas perikanan Biak Numfor sangat strategis.
"Dari sisi bisnis dapat menguntungkan serta banyak melibatkan masyarakat, namun aksesibilitas infrastruktur yang masih sangat terbatas. Untuk itu, kami akan terus dorong peran BUMN atau swasta supaya terlibat membangun subsektor ini," kata Effendi.
Berdasarkan data perwakilan Bank Indonesia Papua bekerjasama dengan Dinas Perikanan, Dinas Pariwisata serta Dinas Koperasi dan UKM Biak Numfor untuk mendorong usaha jasa perikanan pembuatan abon ikan di kampung nelayan Samber dan Binyeri Distrik Yendidori.
"Dukungan nyata perbankan dan BUMN untuk membina pokmas perikanan dalam rangka mendorong pemberdayaan pembudidayaan produksi ikan melalui implementasi program tanggung jawab sosial perusahan dan program kemitraan (PK)," kata Kadis Perikanan Biak Numfor Effendi Igirisa ketika dihubungi di Biak, Minggu.
Ia menyebut jika pola kemitraan Pokmas usaha perikanan diwujudkan dengan perbankan diharapkan dapat? memicu penguatan kapasitas produksi usaha perikanan sehingga akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan setempat.
Effendi mengakui adanya keterbatasan anggaran dimiliki pemerintah sehingga untuk menjangkau pemberdayaan terhadap seluruh Pokmas usaha jasa perikanan di kabupaten Biak Numfor belum optimal.
Karena itu, kedepan Dinas Perikanan bersama organisasi terkait seperti Dinas Koperasi dan UKM, Dinan Pariwisata, khususnya perbankan dalam memberikan kontribusi yang sama.
"Jumlah rumah tangga nelayan di kabupaten Biak Numfor lebih dari 6.000 unit. Ya tidak mungkin pemerintah dapat berjalan sendiri dalam melakukan pemberdayaan. Perlu keterlibatan pihak lain seperti BUMN atau peebankan melalui pola pemberdayaan berbasis kemitraan semisal tanggung jawab sosial perusahaan dan sejenisnya," ujarnya.
Subsektor perikanan untuk budidaya dan pengelolaan jasa perikanan, yang dilakukan Pokmas perikanan Biak Numfor sangat strategis.
"Dari sisi bisnis dapat menguntungkan serta banyak melibatkan masyarakat, namun aksesibilitas infrastruktur yang masih sangat terbatas. Untuk itu, kami akan terus dorong peran BUMN atau swasta supaya terlibat membangun subsektor ini," kata Effendi.
Berdasarkan data perwakilan Bank Indonesia Papua bekerjasama dengan Dinas Perikanan, Dinas Pariwisata serta Dinas Koperasi dan UKM Biak Numfor untuk mendorong usaha jasa perikanan pembuatan abon ikan di kampung nelayan Samber dan Binyeri Distrik Yendidori.