Jayapura (ANTARA) - Michael John Yarisetouw alumni ke-14 SMAN 3 Kota Jayapura atau yang akrab disebut SMA Buper Waena mengapresiasi metode terobosan pendidikan dan telemedicine yang dilakukan oleh para Diaspora melalui Indonesian American Society of Academics (IASA) bersama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di Provinsi Papua dan Papua Barat.

"Pada Rabu (7/8), saya mendapatkan momentum berharga bisa sempat bertemu dan berdiskusi dengan Menteri PPN/Bappenas Prof Bambang Brojonegoro di sekolah saya dulu saat melaunching sekolah terintegrasi berbasis asrama," katanya di Kota Jayapura, Papua, Kamis.

"Saya sebagai alumni, mengucapkan terima kasih buat IASA dan Bappenas telah melakukan pembaharuan proses belajar mengajar yang terintegrasi, sehingga sekolah SMAN 3 Kota Jayapura akan lebih berkembang dalam menghasilkan SDM berkualitas," sambungnya.

Menurut dia, SMAN 3 Kota Jayapura sejak didirikan pada akhir 1990-an sudah menggunakan pola asrama yang dibangun oleh biaya Pemerintah Provinsi Irian Jaya pada zaman Gubernur Jacob Pattipi, dimana sekolah berbasis asrama telah menjadi konsep unnggulan saat itu.

"Saya juga menyampaikan pesan untuk sekolah dan sistem yang sama seperti SMAN 3 Kota Jayapura, agar bisa dibangun di semua kabupaten yang ada di Papua dan Papua Barat agar bisa membangun SDM Papua dengan cepat dan merata," katanya.

Michael juga minta dukungan agar komunitas literasi di Papua dibantu untuk ikut mencerdaskan anak bangsa yang ada di timur Indonesia itu.

"Dan sebagai pegiat literasi dan Duta Baca Papua, saya meminta Bappenas bisa memberikan bantuan dan dukungan bagi komunitas-komunitas yang bergerak dalam bidang literasi untuk menyentuh masyarakat akar rumput dalam membangun budaya literasi di tanah Papua, karena seperti yang diketahui, tingkat Literasi berbanding lurus dengan tingkat kesejateraan," katanya.

"Terakhir, pada saat kemari itu, saya meminta beliau memberikan himbauan bagi Pemuda Papua untuk gemar membaca dan membangun kemampuan literasi untuk peningkatan kualitas diri dan kualitas hidup," katanya lagi.

IASA dan Bappenas

Diaspora melalui Indonesian American Society of Academics (IASA) bersama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menciptakan metode terobosan pendidikan dan telemecine di Provinsi Papua.

Peluncuran program terobosan pendidikan sekolah terintegrasi berpola asrama dan demonstrasi telemedicine di Papua dan Papua Barat digelar pada Rabu (7/) di SMA Negeri 3 Kota Jayapura.

Peluncuran program tersebut dihadiri langsung oleh Menteri PPN dan Kepala Bappenas Prof Bambang Brodjonegoro sebagaimana rilis yang diterima Antara di Kota Jayapura, Kamis.

Acara yang diawali dengan penyambutan yang diwarnai hiburan oleh siswa-siswi SMAN 3 Kota Jayapura dan dilanjutkan laporan oleh Drs Oktorialdi, M.A, Ph.D staf ahli Menteri PPN Bidang Pemerataan dan Kewilayahan, laluu sambutan dari Edward Wanandi, Chairman IASA dan dilanjutkan dengan pemaparan program terobosan oleh Prof Herry Utomo selaku Presiden IASA, diakhiri dengan sambutan dari Menteri Bambang Brodjonegoro.

Acara kemudian dilanjutkan dengan tur ke sejumlah kelas terintegrasi dan demonstrasi program telemedicine di Puskesmas Kampung Harapan.

Dalam sambutannya, Menteri PPN menjelaskan kegiatan yang sudah dilakukan oleh Bappenas dan IASA dalam pengembangan sekolah terintegrasi berpola asrama dan telemedicine, yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) No. 9 Tahun 2017 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

Kerjasama IASA dan Bappenas dalam program ini juga tertuang dalam nota kesepahaman Nomor NKB 01/M.PPN/07/2017 yang
ditandatangani pada 21 Juli 2017 dan Perjanjian Kerjasama antara Kementerian PPN/Bappenas dan IASA tentang Pengembangan Pelayanan Dasar Sekolah Berpola Asrama dan Pelayanan Kesehatan Jarak Jauh (telemedicine) di Provinsi Papua Nomor PKS01/SES/02/2018 pada 7 Februari 2018.

Dalam paparan terkait sekolah terintegrasi pola asrama, Herry Utomo selaku Presiden IASA menjelaskan langkah-langkah IASA dalam mempercepat perkembangan pendidikan di Papua dan Papua Barat, yang dimulai dari SMAN 3 Jayapuran dan SMA Adhi Luhur Nabire.

"Terdapat 5 pilar sekolah pola asrama yang menjadi Model IASA, yakni pertama, meminimalisir tatap muka, kedua penerapan kurikulum terintegrasi, ketiga personalized Learning, keemapt residential student life, dan kelima konektivitas internasional," katanya.

Integrasi beberapa mata pelajaran menggunakan sistem modul yang dilengkapi WebApp dari gawai yang khusus diciptakan untuk Papua.

"Ini selain akan menurunkan jumlah tatap muka formal, tapi juga akan memacu siswa untuk berfikir kritis, inovatif, kooperatif, dan berdaya-saing internasional. Keterampilan akademik seperti ini sangat cocok dalam era Industri 4.0," katanya.

Herry juga menyatakan bahwa untuk mengejar ketertinggalan pendidikan di Papua diperlukan cara ajar baru dengan mengubah kurikulum yang ada menjadi kurikulum terintegrasi.

Setelah acara peresmian peluncuran program terobosan tersebut, rombongan IASA dan Bappenas meninjau program telemedicine di Puskesmas Kampung Harapan.

Dalam peninjauan tersebut, dilakukan demonstrasi telemedicine dari Puskesmas Kampung Harapan dan dokter yang berada di Pulau Jawa.

Program terobosan Telemedicine yang dikembangkan IASA ini akan membantu peningkatan pelayanaan kesehatan jarak jauh.

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024